POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia mencatat 15.768 kasus baru Pemerintah, terendah sejak 23 Juni

Jakarta. Jumlah harian di Indonesia tercatat pada hari Rabu dengan 15.768 kasus baru, jumlah satu hari terendah sejak 23 Juni.

Data pemerintah menunjukkan bahwa ada total 3,9 juta kasus Pemerintah-19 di 272 juta negara sejak wabah.

Jumlah total kasus aktif adalah 343.203, turun dari 15.000 sehari sebelumnya.

1.128 kematian Pemerintah-19 lebih lanjut telah dilaporkan dalam 24 jam terakhir, sehingga total jumlah kematian menjadi 121.141.

Indonesia mulai melihat peningkatan dramatis dalam kasus dan kematian Pemerintah-19 pada akhir Juni, mendorong pemerintah untuk memberlakukan kembali penguncian di setidaknya 45 kota dan kabupaten di Jawa dan Bali dan di luar dua pulau.

Awal bulan ini, gugus tugas Pemerintah Nasional-19 mengatakan negara itu telah melewati puncaknya setelah penurunan terus menerus dalam kasus aktif harian selama dua minggu berturut-turut dari 574.135 kasus aktif yang terdaftar pada 24 Juli.

Wabah tampaknya diperburuk selama ini di Jakarta, yang menyumbang 21 persen dari semua kasus secara nasional. Saat ini ada lebih dari 9.000 kasus aktif di ibukota nasional, dibandingkan dengan lebih dari 113.000 kasus aktif pada satu tahap epidemi.

Rumah Sakit Sementara Pemerintah-19 di Kampung Atlet Jakarta mengatakan pada hari Rabu bahwa hanya 17,6 persen tempat tidur yang saat ini terisi.

Jawa Barat, provinsi terbesar di negara itu, memiliki lebih dari 56.000 kasus.

Lima provinsi lagi, termasuk Jawa Tengah dan Timur, Yogyakarta, Sumatera Utara dan Banga Belidung, masing-masing memerangi lebih dari 20.000 kasus aktif.

Hingga saat ini, lebih dari 29,4 juta orang Indonesia telah divaksinasi lengkap terhadap Kovit-19. Pejabat kesehatan yang didukung oleh Polri dan militer telah membagikan 84,6 juta dosis vaksin sejak kampanye dimulai pada pertengahan Januari.

READ  Puncak Kasus COVID-19 di Jawa-Bali: Menteri Kesehatan