POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11%, mengalahkan ekspektasi

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11%, mengalahkan ekspektasi

Perekonomian Indonesia, yang terbesar di Asia Tenggara, tumbuh sebesar 5,11% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan 5,04% yang tercatat pada waktu yang sama tahun lalu, dan ekspektasi para ekonom sebesar 5%.

Salah satu sudut Jakarta (Foto: Reuters)

Jakarta (VNA) – Perekonomian Indonesia, yang terbesar di Asia Tenggara, tumbuh sebesar 5,11% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan 5,04% yang tercatat pada waktu yang sama tahun lalu, dan ekspektasi para ekonom sebesar 5%.

Hal ini disebabkan oleh tingginya belanja pemerintah menjelang pemilihan presiden pada bulan Februari, dan belanja rumah tangga untuk persiapan bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri pada bulan April.

Selama periode tiga bulan, belanja pemerintah melonjak hampir 20% per tahun, dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan yang tidak melebihi 2,81% selama tiga bulan sebelumnya, dengan peningkatan belanja untuk pemilu dan program kesejahteraan sosial untuk membantu masyarakat miskin beradaptasi terhadap tingginya pangan. harga.

Sementara itu, belanja rumah tangga tumbuh 4,91% year-on-year, dibandingkan ekspansi 4,47% pada kuartal sebelumnya. Konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari setengah PDB Indonesia.

Namun pertumbuhan investasi turun menjadi 3,79% pada periode Januari-Maret, dari 5,02% pada triwulan IV.

Gareth Leather, ekonom di Capital Economics, mengatakan perekonomian akan mengalami kesulitan pada beberapa kuartal mendatang karena tingginya suku bunga, jatuhnya harga komoditas, dan pertumbuhan di bawah tren yang membebani permintaan.

Kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) termasuk langkah mengejutkan pada bulan lalu untuk meningkatkan dukungan terhadap mata uang rupiah, yang jatuh ke posisi terendah dalam empat tahun di tengah volatilitas pasar global.

BI akan tetap membuka kemungkinan untuk melakukan pengetatan lebih lanjut jika rupee terus melemah, kata Radhika Rao, ekonom di DBS Bank, yang memperkirakan perekonomian akan tumbuh sebesar 5% untuk setahun penuh./.

READ  Talenta teknologi di Asia Pasifik melihat lebih banyak tantangan - dunia