POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

PETA menggelar protes di Jakarta; Meminta Prancis berhenti mengimpor katak dari Indonesia

Tempo.co, Jakarta – Lima Anggota untuk Perlakuan Etis terhadap Hewan (BetaAsia mengenakan topeng katak dan meringkuk di karung goni di luar Kedutaan Besar Prancis di Jakarta pada Selasa, 27 Februari. Mereka mendesak pemerintah Perancis, importir kaki katak terbesar di dunia, untuk melarang impor daging katak dari Indonesia.

Aksi mereka yang dimulai sekitar pukul 12.30 dan berlangsung sekitar 40 menit ini merupakan tindak lanjut dari investigasi PETA terhadap tujuh operasi industri daging katak di Indonesia. Menurut PETA, para pekerja menangkap katak-katak tersebut dari alam liar dan memperlakukan mereka dengan kejam, termasuk memasukkannya ke dalam karung sampai mati lemas, memutilasi dan menguliti mereka hidup-hidup.

Para aktivis membentangkan poster berisi pesan-pesan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Prancis yang menyerukan diakhirinya perdagangan katak yang tidak manusiawi.

“Carrefour, sebuah perusahaan ritel yang diidentifikasi sebagai salah satu pembeli fasilitas yang diselidiki oleh PETA, untuk sementara waktu menghentikan impor daging katak dari Indonesia setelah penyelidikan tersebut,” kata Wakil Presiden Senior PETA Jason Baker saat demonstrasi.

Jason mengatakan PETA mendesak pemerintah Perancis untuk berhenti mendukung industri katak yang kejam dan mendorong semua orang untuk mengakhiri kekejaman tersebut dengan menerapkan gaya hidup vegan.

Indonesia adalah eksportir kaki katak terbesar di dunia, mengirimkan jutaan dolar ke UE setiap tahunnya melalui distributor. Menurut Eurostat, UE telah mengimpor 35.000 ton kaki katak antara tahun 2010 dan 2022, setara dengan antara 703 juta hingga 1,7 miliar katak.

Iryan Hasyim (Kontributor)

Seleksi Guru: Indonesia adalah tujuan wisata vegetarian: Menteri

klik disini mendapatkan Berita terkini Tempo di Google News