Norman Harsono (Jakarta Post)
bagus sekali
Jakarta
Kamis 20 Januari 2022
Literasi digital di Indonesia tetap suboptimal selama dua tahun terakhir, menurut peringkat indeks baru-baru ini, meskipun adopsi teknologi yang semakin cepat di berbagai industri didorong oleh pandemi COVID-19.
Indeks literasi digital, berdasarkan survei terhadap 10.000 responden di seluruh negeri, naik tipis menjadi 3,49 pada tahun 2021 dari 3,46 pada tahun 2020, dengan sub-indeks keterampilan dan budaya digital meningkat tetapi etika dan keamanan digital memburuk, Kementerian Perhubungan, Informasi dan Penelitian melaporkan The Katadata Insight Center pada hari Kamis.
Angka terbaru menempatkan Indonesia dalam kategori literasi digital “menengah”. Indeks berkisar dari satu sampai lima, dengan satu menunjukkan ‘sangat buruk’ dan lima ‘sangat baik’.
Indonesia menuju ‘baik’ [level four] Tentang literasi digital, kata juru bicara kementerian Didi Bermadi. “Tapi masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Di antara empat pilar itu, kami masih memiliki pekerjaan rumah tentang keamanan digital.”
Laporan Indeks Literasi Digital hadir seiring dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai belajar, bekerja, dan berbelanja online di tengah pandemi, Tingkatkan eksposur mereka terhadap risiko keamanan digital seperti kebocoran data pribadi dan penipuan.
Para ahli mengatakan risiko semacam itu menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk meloloskan undang-undang perlindungan data, tetapi DPR dan Eksekutif lambat untuk mempertimbangkannya.
Kementerian Perhubungan mengadakan pelatihan literasi digital untuk 12,5 juta orang tahun lalu dan berencana untuk melatih 5,5 juta lagi tahun ini.
Baca juga: Akhir Tahun 2021: Ekonomi Digital Indonesia Semakin Besar, Belum Tentu Lebih Baik
Tingkat literasi digital bervariasi berdasarkan jenis kelamin, dengan 55 persen pria memiliki setidaknya tingkat literasi digital yang “baik”, dan 6,8 poin persentase di atas wanita.
Untuk membaca cerita selengkapnya
berlangganan sekarang
Mulai dari Rp 55.000/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat kabar email harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian