POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

KPK tanggapi kritik publik terhadap pejabat kaya Kementerian Keuangan

KPK tanggapi kritik publik terhadap pejabat kaya Kementerian Keuangan

Tempo.co, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, menegaskan, semua pejabat Kementerian Keuangan tidak bisa diperlakukan sama dalam penilaian aset karena berbeda pangkat. Seperti diberitakan sebelumnya, mantan pejabat Kementerian Keuangan Raphael Alun Trisamboto saat ini sedang diperiksa terkait asetnya.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwada mengatakan pejabat tinggi di kementerian dibayar lebih.

Pernyataannya itu menanggapi kritik publik terhadap beberapa pejabat yang bekerja di kementerian negara yang dikenal kaya raya.

“Tidak dapat langsung ditentukan bahwa kekayaan seseorang dipertanyakan. Tapi ya, pendapatan mereka sebagai pegawai negeri bisa diperhitungkan,” kata Wakil Ketua di kantor pusat lembaga itu, Selasa, 2 Maret lalu.

Alasan lain yang memungkinkan seorang pejabat negara berpenghasilan lebih besar di Kementerian Keuangan adalah karena ada yang merangkap jabatan, misalnya sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Ada yang memang komisaris di beberapa BUMN. Ini juga harus diperhatikan,” jelasnya.

Kasus Rafael Alun memicu perdebatan publik atas kekayaan pejabat kementerian negara

Harta kekayaan pribadi pejabat Kementerian Keuangan itu tersangkut kasus di mana anak laki-laki Rafael Alun Trisamboto ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan remaja lain. Saat kerabat korban mencari keadilan secara online, publik menggali akun media sosial putra Rafael, yang sering memamerkan gaya hidupnya yang mewah.

Komunitas online menemukan link Rafael Alun yang banyak dipertanyakan asal muasal kekayaan total Rp 56 miliar miliknya. Publik merasa posisinya sebagai menteri keuangan lapis ketiga tidak sepadan dengan kekayaan bersihnya.

Setelah kontroversi ini, pejabat lain di kantor pemerintah memperhatikan. Eko Darmanto yang berprofesi sebagai Kepala Kantor Bea dan Cukai Yogyakarta dikritik karena postingannya yang flamboyan di media sosial.

Dengan dua contoh itu, banyak yang mempertanyakan kekayaan pejabat Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Shri Mulyani Indravati memerintahkan pembubaran klub motor yang beranggotakan pejabat Kementerian Keuangan.

READ  AS mendukung upaya vaksin Covid-19 di Indonesia dengan lebih dari 40 juta dosis yang dikirimkan

Roseno Ag

Pemilihan Guru: Kementerian Keuangan selidiki petugas pajak soal gaya hidup mewah putranya

Klik di sini untuk mendapatkan Update berita terbaru Tempo di Google News