Oleh : Achmad Syaiful |
Pospapua.com, Merauke – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 Tahun 2019 di wilayah Kodim 1707 Merauke akan dilaksanakan di Kampung Kogir, Distrik Minyamur, Kabupaten Mappi, Papua, pada 2 Oktober mendatang.
Butuh perjuangan besar untuk menjangkau wilayah tersebut. Paling tidak 2 hari perjalanan melalui darat, dan disambung melalui jalur sungai yang harus dibayar oleh Satgas TMMD, sebutan untuk prajurit TNI yang terlibat dalam program itu.
Total 23 personel Satgas TMMD telah diberangkatkan sejak Rabu (18/9) lalu. Mereka diberangkatkan lebih awal untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat menghambat program tersebut, termasuk tantangan medan menuju lokasi.
Komandan Satgas TMMD ke-106, Letkol Inf Eka Ganta Chandra melalui Komandan Kompi Satgas, Kapten Inf Herman Purba, menjelaskan, pemberangkatan personel lebih awal mengingat kondisi medan selama perjalanan yang cukup sulit.

Selain itu, lanjutnya, jarak tempuh antara Kota Merauke menuju Kampung Kogir yang menjadi lokasi TMMD sangat jauh. “Perjalanan menuju Kampung Kogir cukup jauh. Butuh 2 hari perjalanan darat dan sungai, kami berangkatkan mereka lebih awal persiapan di lokasi matang,” kata Herman yang juga Pasiter Kodim 1707 Merauke ini, Kamis (26/9).
Dia pun menguraikan proses perjalanan darat dapat ditempuh hingga Kampung Asiki. Selanjutnya personel akan menggunakan kapal kayu dengan melintasi sejumlah perkampungan warga di sekitar sungai.
“Kapal kayu akan menyusuri Kali Digoel dan keluar ke laut melalui Muara Sungai. Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri bibir pantai sampai Muara Yuliana, kemudian dilanjutan menyusuri Kali Yuliana akses utama menuju Kampung Kogir,” jelasnya.

Biasanya perjalanan darat dari Merauke menuju Asiki dapat ditempuh selama 7 jam. Sementara perjalanan melalui sungai dari Asiki menuju Simpang Mur membutuhkan waktu 4 jam, dan dilanjutkan menuju Muara Yuliana selama 3 sampai 4 jam perjalanan hingga tiba di Kampung Kogir.
Sayangnya, kata Herman, alat transportasi air yang digunakan Satgas TMMD berupa kapal kayu sehingga waktu tempuh lebih lambat dari biasanya. “Kalau kapal kayu yah mulai dari Asiki menuju Bade saja jarak tempuh 14 jam perjalanan, kemudian dari Bade menuju Kampung Kogir harus ditempuh 24 jam perjalanan,” beber Herman.
Meski demikian, dia menambahkan, personel Satgas TMMD akan tetap bersemangat demi membantu masyarakat pelosok yang masih membutuhkan perhatian pemerintah. “Kami tetap semangat, apa pun rintangannya,” ucap Herman. (Asi)