POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

BMKG menggencarkan kelas literasi bencana di daerah rawan bencana

Tempo.co, Jakarta – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dvikorita Karnavati memastikan Sekolah Lapangan (SLG) Gempa Bumi dan Tsunami akan digencarkan di daerah rawan bencana. Pergerakan tersebut kemungkinan besar akan memicu megathrust di selatan Jawa yang diperkirakan akan memicu tsunami dan gempa bumi.

“Benar,” jawab Duvigorita singkat saat dipanggil Tempo Hari ini.

Dalam siaran pers yang diperoleh Tempo, BMKG mencatat literasi bencana melalui SLG bertujuan untuk mengurangi risiko gempa bumi dan tsunami. “Strategi SLG kami adalah melaksanakan zero impact project di daerah rawan gempa dan tsunami,” ujarnya saat SLG di Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu lalu.

Selain itu, SLG telah menimbulkan kekhawatiran publik di era yang penuh gejolak ini. Oleh karena itu, ia mengharapkan kolaborasi pemerintah, kalangan profesional, akademisi, masyarakat, dan media massa untuk mengembangkan literasi bencana penta-helix.

“Kolaborasi yang kuat akan mempercepat penyampaian pengetahuan kebencanaan,” ujarnya.

Duvigordita meminta pemerintah daerah di selatan Jawa meningkatkan respons bencana terhadap gempa bumi dan tsunami, termasuk menyesuaikan jalur evakuasi untuk mengantisipasi skenario terburuk. Salah satu daerah tersebut adalah Kabupaten Kebumen.

Menurut BMKG, Kebumen berisiko terjadi gempa bumi dan tsunami berkekuatan 8,7 megathrust energi maksimum. Megathrust diperkirakan menimbulkan gelombang setinggi 14 hingga 18 meter di Kabupaten Kebumen yang mencapai bibir pantai dengan rentang waktu 38 hingga 46 menit.

“[Megathrust] “Akan terjadi getaran yang kuat dan kuat sehingga menimbulkan kerusakan sedang hingga berat,” ujarnya.

BMKG menggelar SLG di Panjarnegra, Jawa Tengah pada 30 September hingga 1 Oktober yang diikuti berbagai pemangku kepentingan, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, relawan, dan masyarakat.

Adil Al Hasan

klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News