POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

BANGKOK POST – Ribuan orang dievakuasi setelah wabah terbaru di Indonesia

BANGKOK POST – Ribuan orang dievakuasi setelah wabah terbaru di Indonesia

Ruang Gunung Berapi menjadi lebih aktif, membuat penduduk pulau bertanya-tanya apakah mereka bisa kembali

Ruang memuntahkan abu vulkanik dari Dagulandang, Kabupaten Kepulauan Sidaro, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, pada 19 April tahun ini. (Foto: Reuters)

Takulandang, Indonesia — Antelmus Paulus, 67, mengatakan pada hari Selasa bahwa letusan Gunung Ruang membuat rumahnya di pulau Takuland tidak dapat dihuni dan mendorong pihak berwenang untuk mengevakuasi lebih dari 12.000 orang.

Rumah beratap seng milik Antelmus yang berjarak sekitar 7 kilometer dari gunung berapi setinggi 725 meter itu rusak berat akibat lemparan material.

“Batu-batuan dimuntahkan dari gunung berapi dan itu berlangsung setidaknya selama tiga jam,” katanya kepada Reuters, Kamis. “Saya tidak punya tempat tinggal sekarang.”

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memperingatkan kemungkinan terjadinya tsunami akibat material vulkanik yang jatuh ke laut.

Sulsey Ansar, warga pulau lain, mengatakan letusan hari Selasa itu “lebih buruk” dibandingkan serangkaian letusan bulan lalu yang memaksa ratusan orang dievakuasi.

“Saya ingat melihat gunung berapi memuntahkan abu vulkanik ke pulau dan awan merah memuntahkan abu vulkanik ke udara. Saya harus berlari jauh malam itu,” katanya.

Video yang dibagikan oleh badan bencana Indonesia menunjukkan kilat menyambar di atas kawah Ruang saat meletus pada hari Selasa.

Reuters melihat atap sebagian besar rumah di Pulau Tagulandang runtuh, dan jalan serta puing-puing bangunan tertutup lapisan abu vulkanik yang tebal.

Sulz dan Antelmus menunggu keberangkatan ke Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara di bagian utara-tengah kepulauan Indonesia yang luas.

Hingga Kamis sore, 3.364 orang telah dievakuasi dari Pulau Thagulandang, dan lebih dari 5.000 orang masih terdampar, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ketua BNPB Suharyanto, hanya menyebut satu nama, memperkirakan warga yang tersisa akan digusur dalam tiga hari ke depan.

Keadaan darurat, yang berlaku hingga 14 Mei, telah diumumkan oleh pemerintah daerah untuk memfasilitasi akses bantuan, meskipun bandara di Manado akan tetap ditutup hingga hari Jumat, kata para pejabat.

READ  Menkeu mengajak ASN muda menjadi agen transformasi digital