POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Anees Basvedan punya masalah komunikasi: PKS

Anees Basvedan punya masalah komunikasi: PKS

Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada hari Selasa mengkritik Anis Baswedan karena kurangnya komunikasi setelah dia memilih orang asing sebagai pasangannya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dua anggota koalisi yang mendukung pencalonannya sebagai presiden.

Meskipun basis Muslim pada akhirnya menerima Iskandar dari Muhaim sebagai pasangan calon Anees, mereka menyesalkan proses yang tidak memberikan cukup waktu bagi semua anggota aliansi tiga partai untuk duduk bersama dan mendiskusikan masalah tersebut dengan baik.

Muhaimin adalah Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendukung koalisi saingannya hingga menjadi pasangan calon Anies.

“Kedepannya hal ini tidak boleh terjadi lagi, [Anies] Kemampuan komunikasinya perlu ditingkatkan,” kata Jasuli Juwaini, Ketua Fraksi PKS di DPR.

Pemilihan cawapres merupakan keputusan yang sangat penting karena diperlukan komunikasi yang efektif untuk mencapai konsensus dari seluruh anggota koalisi.

Koalisi semula terdiri dari PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Terungkap, penunjukan Muhaimin hanya diputuskan oleh Ketua Nastem Surya Palu dan Anis.

Partai Demokrat sangat marah dengan perkembangan tersebut setelah pemimpinnya Agus Harimurthy Yudhoyono mendapat tekanan selama berbulan-bulan. Mereka mengumumkan penarikan diri dari koalisi pada hari Jumat, sehari setelah berita kunjungan tak terduga Muhaimin.

PKS tidak mengirimkan pemimpinnya ketika pasangan Anis-Muhaimin diumumkan secara resmi dalam sebuah upacara di Surabaya, dengan alasan mereka harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari ulama di dewan penasihat partai.

Namun belakangan, PKS menyatakan akan mendukung Anis di Pilpres 2024.

“Kita perlu menciptakan saluran komunikasi yang baik agar permasalahan apa pun bisa terselesaikan dengan baik. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa menilai calon dari berbagai sudut pandang,” kata Jasuli.

Komentarnya muncul beberapa jam setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah memanggil Muhaimin sebagai saksi dalam penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung, namun politisi tersebut tidak hadir.

READ  "Revolusi moral" Indonesia

“Kalau PKS, kita sudah mendahulukan negara di atas partai, jadi mari kita buka halamannya. Namun kita perlu memastikan ke depan ada sistem komunikasi yang lebih baik,” kata Jasuli.

Tag: Kata Kunci: