POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kenaikan pajak BBM di Jakarta sebesar 10 persen bisa memicu masalah sosial: Pengamat

Tempo.co, Jakarta – Kenaikan pajak bahan bakar mobil sebesar 10 persen di Jakarta akan memicu masalah sosial karena tidak adanya alternatif yang terjangkau, kata pengamat otomotif Yanz Martinez Pasaripu.

Salah satu dampak langsung dari kenaikan pajak bahan bakar kendaraan bermotor adalah peningkatan biaya operasional kendaraan konvensional atau ICE yang berdampak pada seluruh pengguna kendaraan bermotor, mulai dari pemilik kendaraan pribadi, pengguna angkutan umum, hingga pelaku usaha jasa logistik.

“Hal ini dapat mempengaruhi harga jasa angkutan umum dan harga pengiriman barang. Kemudian, karena bahan bakar merupakan komponen penting dalam berbagai kegiatan perekonomian di Indonesia saat ini, maka dapat memberikan kontribusi terhadap inflasi secara umum,” ujarnya. Tempo Pada hari Selasa 30 Januari.

Pemprov DKI resmi menaikkan tarif pajak kendaraan sebesar dua kali lipat menjadi 10 persen. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Reparasi Daerah yang ditandatangani Pj Gubernur Heru Budi Hardono pada 5 Januari lalu.

Secara keseluruhan, kenaikan tarif pajak bahan bakar akan berdampak pada keputusan pembelian kendaraan, kata Yance. Terutama dalam mengubah preferensi konsumen terhadap kendaraan yang lebih hemat energi seperti mobil listrik dan sepeda motor.

Yance mengatakan menaikkan pajak bahan bakar akan menjadi kebijakan yang tepat jika tujuannya adalah untuk mendorong kelestarian lingkungan dan penggunaan energi ramah lingkungan. Namun, efektivitasnya bergantung pada alternatif yang terjangkau seperti kendaraan listrik dan transportasi umum yang efisien. Tanpa alternatif-alternatif tersebut, kebijakan kenaikan tarif pajak bahan bakar akan menjadi masalah sosial.

“Meningkatkan pajak bahan bakar untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik harus dikombinasikan dengan upaya untuk meningkatkan ketersediaan alternatif yang terjangkau.”

READ  penerapan pajak karbon; Kementerian keuangan sedang menunggu situasi ekonomi

Dia mendesak Pemprov DKI Jakarta memastikan kebijakan tersebut tidak membebani kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, kebijakan ini juga harus menjadi bagian dari strategi lingkungan hidup yang lebih luas, dengan dukungan sosial dan ekonomi yang sesuai bagi mereka yang terkena dampak.

Annisa Fabiola

Seleksi Guru: Cara Mendapatkan Kewarganegaraan Singapura bagi WNI

klik disini mendapatkan Update berita terkini Tempo di Google News