POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kementerian mendesak perusahaan yang dijalankan oleh desa untuk mendapatkan status hukum

Kementerian mendesak perusahaan yang dijalankan oleh desa untuk mendapatkan status hukum

Bandung, Jawa Barat (Antara) – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transisi Transisi (PDTT) mendesak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk berbadan hukum agar mampu mengelola peluang dan potensi yang ada di desanya.

Dalam keterangan yang dirilis pada Jumat, Harlena, Direktur Jenderal Perekonomian, Penanaman Modal Desa Tertinggal dan Migrasi Transformatif Kementerian, mengatakan dari total 49.056 BUMDes di Indonesia, 14.326 sudah berbadan hukum.

Ia menegaskan, dengan mendapatkan pengakuan hukum, BUMDes akan lebih mudah menjalin kemitraan usaha, yang dapat menciptakan lebih banyak peluang untuk meningkatkan perekonomian desa.

Harlina melaporkan hingga Juni 2023, setidaknya 5.824 BUMDes sedang dalam proses pembenahan dokumen permohonan badan hukumnya, sedangkan 506 masih dalam proses pendaftaran.

Ia berharap dengan status badan hukum tersebut, BUMDes lebih percaya diri untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain dan memiliki kekuatan negosiasi yang lebih besar.

“Termasuk mencari model inovasi dan terobosan baru yang tentunya akan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat desa,” tambahnya.

Harlena menyampaikan harapannya agar peserta BRILiaN Village Program yang diselenggarakan oleh Bank BRI BUMN ini dapat memperkuat posisinya dengan meningkatkan potensi desa, termasuk mengelola dana desa untuk memajukan masyarakatnya.

Pada tahun 2023, total uang yang dihabiskan untuk desa di Indonesia adalah 50 triliun rupiah (sekitar $29,92 miliar USD).

Ia berharap dana desa dapat diperkuat untuk mengatasi kemiskinan, memperkuat BUMDes, dan mengembangkan proyek ekonomi produktif.

“Berbagai jenis pelatihan yang ditawarkan dalam BRILiaN Village Program tentunya akan memberikan kontribusi bagi pembangunan desa selanjutnya di tahun 2023,” kata Harlena.

BRILiaN Village yang baru merupakan program inkubasi desa yang diselenggarakan melalui kerjasama antara BRI, Pusat Studi Bisnis dan Manajemen Universitas Padjadjaran, dan MSc Integrated Management of Microfinance.

READ  Asia Tenggara bersiap untuk kemungkinan lonjakan virus Covid selama Ramadan | Gerbang Perdamaian

Berita terkait: University of Buffalo kirim 14.000 mahasiswa dukung pembangunan di 1.000 desa
Berita Terkait: Indonesia Presentasikan Program Sustainable Development Goals ke Desa di Markas Besar PBB

Diterjemahkan oleh: Agat Sudraj dan Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © Antara 2023