POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia Dorong Perlindungan Mangrove Manila Times

Seorang pekerja menanam pohon bakau di penjaga pantai di Jakarta, Indonesia. 31 Oktober 2020. (Foto oleh Teddy Istando / Xinhua)

Jakarta: Indonesia bekerja untuk memulihkan hutan bakau di banyak bagian negara Asia Tenggara untuk melindungi hutan bakau terbesar di dunia.

“Kami melakukan penanaman kembali mangrove untuk melindungi gelombang air laut, intrusi air laut dan hutan mangrove dan habitat di sekitarnya,” kata Presiden Joko Widodo Selasa setelah operasi penanaman di mana 180.000 hektar hutan mangrove akan direhabilitasi.

Sejak September, presiden Indonesia telah mengunjungi beberapa bagian negara, termasuk distrik Chilac di Jawa Tengah; Kota kaki di Provinsi Kepulauan Riau; Dan kabupaten Padung di provinsi Bali, di mana ia menanam rawa-rawa.

“Target kami adalah reklamasi 600.000 hektar hutan mangrove selama tiga tahun ke depan. Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia seluas 3,36 juta hektar,” katanya.

Penanaman mangrove di wilayah pesisir juga diharapkan dapat meningkatkan produksi ikan, sehingga meningkatkan pendapatan nelayan, ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa rehabilitasi mangrove akan sangat membantu dalam menyerap emisi karbon, yang akan memperkuat komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim.

Selama operasi rehabilitasi rawa baru-baru ini di Kalimantan Utara, Duta Besar Finlandia Jari Sinkari memuji pemerintah Indonesia yang telah mengambil langkah-langkah untuk membuat hutan bakau lebih efisien dalam menyerap karbon dioksida.

Daniel Barra Ferreira, wakil duta besar wilayah tersebut, mencatat bahwa program rehabilitasi mangrove menunjukkan komitmen yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2021 yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada 13 Oktober, luas mangrove di Indonesia saat ini mencapai 3.364.080 hektar, atau 20 persen dari total hutan mangrove dunia. Antara 2013 dan 2019, luasnya meningkat 52.873 hektar.

READ  Negara-negara ASEAN sepakat untuk membentuk jaringan desa