POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Seekor gajah sumatera berusia 1 tahun mati setelah kehilangan separuh belalainya karena pemburu liar

Anak gajah sumatera mati mengenaskan di Aceh kemarin, beberapa hari setelah diselamatkan dari jebakan pemburu, dengan sebagian belalainya putus total.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi pada hari Minggu menyelamatkan seorang gadis berusia 1 tahun di dekat desa Aluwe Muroxa. Pihak berwenang percaya bayi gajah itu mungkin telah terperangkap selama beberapa hari.

Petugas BKSDA membawanya ke pusat pelatihan gajah di daerah kumuh di Kabupaten Aceh Besar, di mana setengah dari belalainya diamputasi selama perawatan medis darurat.

Sayangnya, anak sapi yang dipotong pada hari Senin dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan awal setelah perawatan, meninggal Selasa pagi.

“[When she was rescued] Batangnya busuk dan hampir putus, jadi kami membawanya ke pusat perawatan medis. Kesehatannya membaik selama dua hari ini, tetapi infeksi menyebar karena dia terjebak dalam waktu yang lama, ”kata Ketua BKSDA Aceh Agus Ariyanto. Dikatakan Kemarin.

Agus mengatakan, otopsi sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian anak sapi tersebut.

Pada bulan Juli, PKSDA mengumumkan bahwa Gajah Sumatera dewasa dipenggal Di Aceh, pihak berwenang menduga hewan yang terancam punah itu dibunuh untuk diambil gadingnya setelah menemukan jejak racun dalam sistem pencernaannya.

Sekitar 700 gajah Sumatera terancam punah di pulau itu, dan populasinya telah turun hingga 50 persen dalam tujuh tahun terakhir, menurut data pemerintah Indonesia.
Gajah Sumatera (Eliphaz maximus sumatranus), Sebuah subspesies gajah Asia, adalah spesies yang sangat terancam punah. Mereka dilindungi di bawah undang-undang perlindungan Indonesia, tetapi terus menghadapi ancaman serius seperti pembalakan liar, konflik manusia-satwa liar, dan perburuan liar – di mana pemburu sering membunuh hewan untuk diambil gadingnya.