Pembaruan Perekonomian PwC Indonesia – Q2 2023

Perekonomian global memasuki tahun 2023 dengan optimisme, didorong oleh pembukaan kembali Tiongkok dan kinerja perekonomian Eropa yang lebih baik dari perkiraan dalam menangani konflik Rusia-Ukraina. Namun, sejak kami meluncurkan laporan Q1 pada bulan Maret 2023, terdapat beberapa peristiwa ekonomi penting yang menurunkan tingkat optimisme perekonomian global. Pertama, serangkaian keruntuhan perbankan di Amerika Serikat dan Eropa yang menyoroti memburuknya sistem keuangan global. Kedua, kawasan Euro telah resmi memasuki resesi, yang dibuktikan dengan kontraksi PDB pada kuartal keempat tahun 2022 dan kuartal pertama tahun 2023. Ketiga, kondisi normal baru berupa suku bunga tinggi diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan berlanjutnya perjuangan melawan inflasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Hal ini didorong oleh membaiknya permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor. Pertumbuhan ekspor didukung oleh kuatnya permintaan dari mitra dagang utama. Konsumsi rumah tangga membaik seiring dengan peningkatan mobilitas dan peningkatan daya beli, serta penurunan inflasi.

Namun, mengingat ketidakpastian global yang terus berlanjut, kemajuan ekonomi Indonesia yang stabil masih menghadapi tantangan yang besar. Kami terus melihat faktor perekonomian internasional (perdagangan dan investasi) berpotensi menjadi sumber pelemahan perekonomian Indonesia. Perkiraan pertumbuhan kami untuk Indonesia pada tahun 2023 tetap sebesar 4,8%. Angka tersebut berada dalam kisaran perkiraan Bank Indonesia sebesar 4,5% hingga 5,3%, dan lebih rendah dibandingkan perkiraan terkini Kementerian Keuangan yang berkisar antara 5,1% hingga 5,7%. Angka ini juga sedikit lebih rendah dibandingkan konsensus sebesar 4,9%.

PwC Indonesia Economic Update – Q2 2023 merupakan laporan triwulanan yang dikeluarkan oleh PwC Indonesia yang menganalisis tren dan tantangan kondisi perekonomian Indonesia pada triwulan kedua.