POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Ekspatriat Indonesia berdoa untuk perdamaian pada Idul Fitri di Taipei

Ekspatriat Indonesia berdoa untuk perdamaian pada Idul Fitri di Taipei

Taipei 22 April (Kantor Berita Siprus) Ribuan masyarakat Indonesia, termasuk pekerja migran dan pelajar, berkumpul untuk sholat Idul Fitri di Taipei pada hari Sabtu, dengan doa untuk perdamaian di Taiwan menandai datangnya bulan suci Ramadhan.

Sholat yang diadakan di depan Museum Nasional Taiwan ini diselenggarakan oleh PCINU (Perhimpunan Islam Indonesia Nahdlatul Ulama cabang Taiwan) dan beberapa kelompok ekspatriat lainnya.

Anggota PCINU Didik Purwanto mengatakan kepada CNA bahwa mereka yang menghadiri acara hari Sabtu berdoa “tidak hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk Taiwan karena ketegangan baru-baru ini (dengan China). Kami berdoa untuk teman-teman Taiwan kami, keluarga mereka, dan semua orang di Taiwan agar selamat. “

“Ini adalah momen persatuan umat Islam di Taiwan,” kata Didik yang bekerja di sebuah perusahaan elektronik yang berbasis di Taipei.

Dalam wawancara dengan CNA pada 17 April, Juha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, mengatakan pemerintahnya telah menyiapkan contingency plan untuk menjamin keselamatan WNI di Taiwan.

Namun, Juda mencatat bahwa rencana tersebut, yang dibuat oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, merupakan bagian dari prosedur operasi standar pemerintahnya untuk melindungi warga negara asing dan bukan hanya tanggapan terhadap situasi terkini di Taiwan.

Laporan sebelumnya oleh media Indonesia Kompas mengutip Jaudah yang mengatakan bahwa kementerian telah berkoordinasi dengan KDEI untuk merencanakan evakuasi 350.000 WNI dari Taiwan.

“Kami mengetahui rencana tersebut dan kami sedikit khawatir karena kami mengikuti berita melalui media. Itu sebabnya kami berdoa untuk Taiwan,” kata Didik.

Solis, seorang delegasi Indonesia yang bekerja di Taiwan yang juga menghadiri acara hari Sabtu, mengatakan kepada CNA bahwa latihan militer China baru-baru ini di sekitar Taiwan tahun lalu dan awal tahun ini membuat dia dan teman-temannya mengkhawatirkan keselamatan mereka.

READ  Indonesia menolak janji COP26 untuk tidak melakukan deforestasi

“Kami mendapat informasi bahwa pemerintah kami memiliki rencana untuk memulangkan kami ke Indonesia jika ketegangan mencapai titik di mana kami berada dalam situasi berbahaya,” kata Solis.

Lena Marlena, seorang mahasiswa Indonesia, mengatakan salah satu tujuan pertemuan hari Sabtu adalah untuk berdoa bagi perdamaian di Taiwan.

“Kami berharap semua orang dapat memiliki kedamaian saat tinggal di Taiwan tanpa khawatir China melancarkan perang melawan kami,” kata Lina.

Lina, di tahun ketiga universitasnya, mengatakan dia berencana untuk bekerja di Taiwan setelah lulus, tetapi dia harus kembali ke Indonesia jika dia berhasil menaklukkan China.

“Perang tidak pernah menguntungkan siapa pun,” kata Lina. “Kami berharap tidak akan pernah ada perang.”

(Ditulis oleh Shih Hsiu-Chuan dan Zachary Lee)

Enditem/ASG

Salat Idul Fitri menandai berakhirnya bulan suci Ramadan di Masjid Agung Taipei

Di Stasiun Utama Taipei