POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Bandara Bali meminta maaf kepada wisatawan atas pekerjaan instalasi yang akan datang

Bandara Bali meminta maaf kepada wisatawan atas pekerjaan instalasi yang akan datang

Bagikan artikelnya

Menyusul keberhasilan peluncuran AutoCAD pertama di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, tahap instalasi selanjutnya telah dimulai.

Sebanyak 30 autogate akan dipasang di terminal kedatangan internasional.

Bandara Bali meminta maaf kepada wisatawan atas pekerjaan instalasi yang akan datang

Direktorat Imigrasi (DITGEN) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmi Karim sedang menjalankan misi. Memperbaiki infrastruktur imigrasi Nasional untuk warga negara dan pengunjung internasional.

Para pemimpin dan penumpang terkesan dengan sistem AutoCAD baru di Bandara Bali dan optimis dengan dimulainya tahap instalasi berikutnya.

Kepada wartawan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai, Suhendra, mengatakan sejauh ini sudah terpasang 30 autogate di Bandara Ngurah Rai yang mulai digunakan pada awal Maret lalu.

Selanjutnya akan dipasang 30 gerbang di terminal kedatangan, disusul 20 gerbang di terminal keberangkatan.

Suhendra mengatakan, “Pekerjaan instalasi akan dimulai pada 24 Maret 2024 dan diperkirakan selesai pada akhir Juni 2024. Jadi proses pengerjaannya memakan waktu kurang lebih 3 bulan. Kami targetkan awal Juli 2024 sudah siap digunakan. .”

Kami mohon maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi di area imigrasi selama instalasi Autocad, tambahnya.

Suhendra menjelaskan, “Saat ini AutoCAD dapat digunakan untuk semua jenis paspor baik WNI maupun WNA. [who are] Pemegang paspor elektronik negara subjek BVK terdaftar pada halaman E-VOA, E-Visa, KITAS, KITAP dan evisa.

“Diharapkan melalui pemanfaatan Autocads, transportasi pemeriksaan imigrasi menjadi lebih efektif dan efisien,” tutupnya.

Sementara itu, Pejabat Imigrasi Daerah Bali Romy Udianto mengatakan kepada wartawan, “Meski proses pemasangan masih berjalan, kami memastikan pemeriksaan keimigrasian tetap berjalan lancar dengan seluruh loket pemeriksaan rutin dibuka.”

Autocats di Bandara Jakarta-BaliAutocats di Bandara Jakarta-Bali

Wisatawan yang ingin menggunakan proses Swift AutoCAD setibanya di Bali harus memastikan bahwa mereka memperoleh e-Visa pada saat kedatangan sebelum tiba di I Gusti Ngurah Rai International.

READ  Sembilan kasus hepatitis akut tertunda: Kementerian Kesehatan

e-Visa on Arrival (eVoa) berlaku selama 30 hari dan dapat diperpanjang selama 30 hari berikutnya. Proses perpanjangan kini juga dapat diselesaikan secara online https://molina.imigrasi.go.id/ Situs web.

Wisatawan diingatkan bahwa hanya ada satu situs resmi untuk seluruh layanan imigrasi Indonesia.

Meskipun banyak agen visa dan perusahaan visa menawarkan dukungan dalam pengajuan visa, terdapat banyak situs web palsu visa online, sehingga wisatawan disarankan untuk memperhatikan diri mereka sendiri sebelum menyerahkan dana mereka.

Website resmi e-Visa untuk Indonesia https://molina.imigrasi.go.id/

Gerbang Surga di Nusa Penida-BaliGerbang Surga di Nusa Penida-Bali

Di situs ini orang asing dapat mengajukan hampir semua jenis visa termasuk eVisa pada saat kedatangan dan jenis visa sosial budaya termasuk visa investasi dan bisnis, visa emas, visa rumah kedua dan visa T1 yang baru diperkenalkan yang memungkinkan wisatawan untuk berkunjung. Beberapa entri di Indonesia untuk alasan sosial hingga 60 hari sekaligus, selama 5 tahun.

Otoritas pariwisata di Bali juga telah meminta bandara Bali untuk memasang loket pembayaran tambahan untuk pajak pariwisata Bali.

Kios pembayaran akan dipasang di terminal kedatangan domestik pada akhir bulan ini, namun para pemimpin pariwisata meminta pemerintah untuk mempermudah pembayaran wisatawan karena 60% wisatawan internasional belum membayar pajak pariwisata mereka. iuran mereka.

Di luar Bali-BandaraDi luar Bali-Bandara

Rekomendasi yang dapat diberikan antara lain meminta staf maskapai penerbangan untuk mendorong pembayaran, membuka lebih banyak kios di terminal kedatangan internasional, dan menciptakan lebih banyak kampanye pendidikan sehingga semua wisatawan mengetahui apa yang harus dibayar, bagaimana dan mengapa sebelum mendarat di Bali.