jumpa pers
Tim Komunikasi dan Media pada Forum HLM 2O23 untuk Forum AIS
No.71/SP/TKM-AISFORUM2023/10/2023
Indonesia menghimbau negara-negara peserta Forum AIS untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan
Badung, 12 Oktober 2023 – Pertemuan Tingkat Tinggi (HLM) Forum Negara Kepulauan dan Kepulauan (AIS) tahun 2023 menyepakati beberapa poin penting. Negara-negara yang berpartisipasi sepakat untuk memperkuat kerja sama untuk mengatasi tantangan bersama, termasuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, manajemen bencana, pembangunan ekonomi biru, sampah plastik laut, dan tata kelola kelautan yang baik.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia berhasil mendorong keberlanjutan sebagai elemen strategis utama di sektor pariwisata yang merupakan bagian dari ekonomi biru.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Presiden Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga, Salahuddin Ono, usai mengikuti konferensi. 1jalan HLM Pada hari Rabu, 11 Oktober 2023, bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
“Hampir 50% dari 51 negara kepulauan dan kepulauan berpartisipasi dalam konferensi ini HLM 2023 Pariwisata telah diidentifikasi sebagai sektor dengan kontribusi ekonomi yang signifikan. Oleh karena itu, konsep pariwisata berkelanjutan menjadi sangat strategis.”
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Ono saat memberikan keterangan pers pada High Level Meeting (HLM) ke-1 Archipelago and Island States (AIS) Forum di Bali Nusa Dua Convention Center ( BNDCC) pada Rabu, 11 Oktober 2023. Ia menyatakan Indonesia telah mengedepankan konsep keberlanjutan sebagai elemen strategis utama untuk mencapai tujuan bersama, yang meliputi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, sampah plastik laut, dan tata kelola kelautan yang baik. (Amiri Yandi/InfoPublik)
Sandiaga mengungkapkan, seluruh negara kepulauan dan kepulauan mempunyai tantangan yang sama dan diperlukan kerja sama yang kuat untuk menghadapinya. <س:ص>
Indonesia juga berbagi praktik terbaik yang telah diterapkan, termasuk penerapan penghitungan jejak karbon, di mana wisatawan dapat mengukur jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas perjalanan mereka.
Perhitungan jejak karbon tersebut kemudian diubah menjadi nilai moneter dan diarahkan untuk mendukung program-program positif, seperti penanaman pohon, energi terbarukan, dan pengembangan ekowisata.
Bekerja sama dengan pemerintah daerah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan lokasi untuk melaksanakan program ini, antara lain Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat, Mangrove Tembudan Bersiri di Berau, Pantai Tiga Warna di Cagar Mangrove Klungup-Malang, dan Bukit Peramun. di Belitung, dan Taman Mangrove Klawalu di Sorong.
“Indonesia memimpin dalam penggunaan kalkulator karbon yang telah kami terapkan, bersamaan dengan upaya kami dalam penanaman bakau, sehingga menjadikannya sebagai panutan,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga menyatakan, konsep jejak karbon tertuang dalam Deklarasi Pemimpin tentang Solidaritas Negara Kepulauan dan Kepulauan. Deklarasi ini merupakan wujud komitmen negara kepulauan dan kepulauan untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi tantangan bersama berdasarkan prinsip solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas.
“Semua negara peserta sepakat untuk memperkuat kerja sama dan inovasi untuk mengatasi permasalahan nyata yang kita hadapi saat ini, seperti sampah plastik di laut serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” kata Sandiaga.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan ada 32 kepala negara dan perwakilan yang ikut serta dalam 1jalan HLM sepakat untuk menjunjung tinggi tiga prinsip yang terkandung dalam Deklarasi tersebut sebagai landasan untuk memperkuat kerja sama.
Dukungan penuh Indonesia terhadap Deklarasi ini merupakan bukti komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama yang sudah terjalin antara negara-negara kepulauan dan kepulauan di seluruh dunia, dan memungkinkan mereka mengatasi tantangan global melalui kerja sama.
Tantangan-tantangan ini mencakup kenaikan permukaan air laut, polusi laut yang disebabkan oleh sampah laut, dan meningkatnya dampak sampah, sehingga membahayakan kelestarian laut serta kedaulatan nasional dan integritas wilayah.
***
Tentang Forum AIS:
Archipelagic and Island States Forum (AIS) adalah sebuah platform global untuk kerja sama antara negara kepulauan dan kepulauan yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam mengatasi permasalahan global dengan empat bidang fokus utama: mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, sampah plastik laut, dan tata kelola kelautan yang baik. Pertemuan Tingkat Tinggi Forum AIS tahun 2023 diselenggarakan untuk memperkuat peran Forum AIS sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif serta platform kerja sama dalam memajukan agenda masa depan tata kelola maritim global.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
Direktur Jenderal Media dan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika – Othman Kansong (0816785320).
Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai siaran pers, berita, foto dan video terkait HLM 2023 untuk
Forum AIS di https://s.id/aispedia.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Kementerian: Kerja sama dan inovasi menjadi kunci pengembangan industri game
Indonesia mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan iklim pada G20 di Brazil
Abindo Ungkap Alasan Stabilitas Perekonomian Indonesia di 5%