POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Penghancuran selektif – Para ilmuwan mengajukan teori baru tentang penuaan

Penghancuran selektif – Para ilmuwan mengajukan teori baru tentang penuaan

Para peneliti mengusulkan teori penuaan baru—teori penghancuran selektif (SDT)—yang menggambarkan penuaan sebagai proses yang tidak terkait dengan akumulasi kerusakan, sehingga memberikan perspektif baru dalam penelitian gerontologi.

Editorial baru diterbitkan di majalah penuaan Dia berpendapat bahwa sel-sel tetangga dalam organisme multiseluler selalu bersaing.

Penyebab utama penuaan masih sulit dipahami sejak lama. Namun, pada tahun 1977, Thomas Kirkwood berhipotesis bahwa organisme mungkin memperoleh keuntungan kebugaran dengan berinvestasi lebih sedikit dalam pemeliharaan fisik jika hal ini memungkinkan mereka untuk menginvestasikan lebih banyak sumber daya dalam proses yang lebih penting seperti reproduksi. Oleh karena itu, akumulasi kerusakan fisik tidak dapat dihindari, dan teorinya tentang tubuh sekali pakai telah mendominasi gerontologi sejak saat itu.

Namun, seiring dengan meningkatnya pemahaman kita tentang penuaan, semakin sulit untuk menyelaraskan semua aspek penuaan dengan akumulasi kerusakan. Misalnya, mutasi yang meningkatkan akumulasi kerusakan juga dapat meningkatkan umur panjang, sedangkan penemuan peremajaan seperti simbiosis dan faktor Yamanaka menunjukkan bahwa masa muda dapat dipulihkan tanpa biaya energi yang tinggi dan meskipun tingkat kerusakannya tinggi.

Dalam editorial baru mereka, peneliti James Wordsworth dan Darryl Shanley dari Universitas Newcastle membahas publikasi terbaru mereka kertas Teori kehancuran selektif (SDT). SDT menyarankan mekanisme penuaan yang tidak bergantung pada akumulasi kerusakan dan kompatibel dengan regenerasi epigenetik. Para penulis menggunakan pemodelan berbasis agen untuk menggambarkan bagaimana penuaan dapat menjalani seleksi positif yang tidak bergantung pada biaya energi.

“Mekanisme penghancuran selektif saat ini masih bersifat teoritis. Dalam model kami yang paling canggih, kami telah menunjukkan bahwa jika sel yang lambat memicu perubahan epigenetik pada sel yang lebih cepat sehingga memperlambat metabolisme mereka (daripada membunuhnya), hal ini tidak hanya mengurangi kematian sel yang tidak perlu, tetapi juga mengurangi kematian sel yang tidak perlu. juga mengurangi kemungkinan gangguan hiperaktif dengan mencegah perkembangbiakan sel yang cepat.”

Referensi: “Teori baru penuaan yang tidak bergantung pada akumulasi kerusakan” oleh James Wordsworth dan Darrell Shanley, 28 Juli 2023, penuaan.
DOI: 10.18632%2Faging.204956

READ  Mengapa hanya mamalia yang memiliki taring? Studi menjelaskan asal usulnya yang mengejutkan