POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia C-Bank mengatakan sistem pembayaran baru untuk memotong biaya pengiriman uang

Indonesia C-Bank mengatakan sistem pembayaran baru untuk memotong biaya pengiriman uang

Logo bank sentral Indonesia, Bank Indonesia, muncul di jendela lobi bank di Jakarta, Indonesia, 22 September 2016. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com

JAKARTA (Reuters) – Bank sentral Indonesia pada hari Selasa meluncurkan sistem pembayaran ritel baru yang menurut gubernurnya akan menurunkan biaya pengiriman uang dan mendukung ekonomi digital yang sedang booming di negara itu.

Pandemi COVID-19 telah mempercepat laju pertumbuhan keuangan digital Indonesia, dengan transaksi perbankan digital naik 47% tahun-ke-tahun di bulan November menjadi Rp3,877 triliun ($269,52 miliar), dan transaksi uang elektronik naik 62% menjadi 31,3 triliun rupiah., menurut data Bank Indonesia (BI).

Sistem BI-Fast yang baru diluncurkan akan memungkinkan pengiriman uang real-time yang aman hingga 250 juta rupee, dengan biaya maksimum 2.500 rupee (17 sen AS) per transaksi nasabah, kata Gubernur BI Perry Wargio.

Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com

Ini dibandingkan dengan biaya transfer dana antar bank saat ini untuk pelanggan yang menggunakan gateway pembayaran nasional Rs 6.500 per transaksi.

(BI-Fast) akan mempercepat transformasi digital ekonomi nasional, mengintegrasikan industri sistem pembayaran end-to-end – perbankan digital, fintech, e-commerce, dan konsumen, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan serta mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Wargio.

Asia Tenggara adalah salah satu pasar internet dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan mencapai $ 146 miliar pada tahun 2025, mewakili tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 20%, menurut laporan oleh Google Alphabet, investor pemerintah Singapura Temasek Holdings dan konsultan. Business Bain & Company dirilis pada bulan November. Baca lebih lajut

READ  Lebih dari 70 perusahaan ingin berinvestasi di ibu kota baru, Nusantara

(dolar = 14.38500.000 rupee)

Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com

Laporan oleh Gayatri Suryo Editing oleh Ed Davies

Kriteria kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.