Momentum ini harus digunakan untuk mendorong transformasi digital
Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto mengatakan digitalisasi merupakan salah satu cara untuk memajukan transisi menuju ekonomi baru.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, ia mencatat bahwa “digitalisasi adalah cara untuk memajukan transisi ke ekonomi baru dengan nilai tambah dan daya saing yang lebih baik.”
Menurut Menteri Airlangga, teknologi digital telah membuka potensi kolaborasi yang lebih besar antar pemangku kepentingan ekonomi untuk mempercepat perdagangan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan akses layanan publik.
“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendorong transformasi digital,” ujarnya.
Dia mencatat, nilai ekonomi digital Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah melampaui 100 miliar dolar AS. Diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2025, menjadi lebih dari $300 miliar, kata menteri.
Berita terkait: Digitalisasi telah membantu UMKM bertahan dari pandemi: Menteri Masduki
Hartarto mengatakan penyumbang terbesar ekonomi digital ASEAN adalah e-commerce, disusul transportasi dan pesan-antar makanan, media online, dan travel. Selain itu, teknologi kesehatan dan teknologi pendidikan telah tumbuh menjadi sektor yang menjanjikan, katanya.
Dia mengatakan ekonomi digital Indonesia bernilai $44 miliar, tertinggi di ASEAN. Dia menambahkan bahwa jumlah ini diperkirakan akan tumbuh delapan kali lipat pada tahun 2030
Menkeu mengatakan sebagian besar nilai ekonomi digital disumbang oleh transaksi e-commerce yang diperkirakan meningkat menjadi 32 miliar dolar AS pada 2025, mencerminkan pertumbuhan sebesar 54 persen.
Berita terkait: Digitalisasi Kunci Kembangkan Ekonomi Syariah: Gubernur BI
“Perkembangan ekonomi digital Indonesia juga bisa dilihat dari total investasi di platform digital, yaitu sekitar 38,7 persen, terbesar di Asia Tenggara. Sektor-sektor strategis yang mewakili kekuatan baru ekonomi digital antara lain teknologi pertanian, fintech, pendidikan dan kesehatan teknologi”.
Hartarto mencatat, percepatan teknologi pertanian dapat dilihat dari pengembangan TaniHub, salah satu startup teknologi pertanian terkemuka di Indonesia. Perkembangan fintech juga dapat dilihat melalui penyaluran pinjaman peer-to-peer, yang tercatat sebesar $7 miliar per Maret 2020, katanya.
Sementara itu, peningkatan di sektor teknologi pendidikan terlihat dari pertumbuhan pengguna yang mencapai 200 persen pada 2020, ujarnya. Terakhir, perkembangan sektor teknologi kesehatan tercermin dari jumlah pengguna Halodoc yang terus meningkat, salah satu penyedia teknologi kesehatan terkemuka di Indonesia, tambahnya.
Berita terkait: Saatnya Digitalisasi Desa: Yang Mulia Menteri
Berita terkait: Teknologi digital mendominasi tempat kerja masa depan: Wakil Menteri
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian