POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Tersesat di laut selama 37 jam, penggemar selancar berbagi detail kisah menakutkan mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya

Tersesat di laut selama 37 jam, penggemar selancar berbagi detail kisah menakutkan mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya

Permukaan ombak yang halus menyembunyikan cerita selancar yang penuh gejolak. Sekelompok peselancar kini berbagi cerita tentang pengalaman mereka yang mengubah hidup di lautan terbuka untuk pertama kalinya. Elliott Foote membawa rekannya Steph Weiss dan teman-temannya Jordan Short dan Will Diggle untuk petualangan selancar sekali seumur hidup di Indonesia. Rombongan pergi ke laut lepas dengan perahu, tetapi terbalik dalam badai besar. Empat warga Australia dan dua warga negara Indonesia yang terdampar di laut diselamatkan setelah 37 jam.

Tim penyelamat menemukan kelompok itu pada hari Selasa. “Bergetar di Papan Selancar” Di provinsi Aceh yang terpencil di Indonesia. Dalam video yang sekarang viral, kru yang terbuang bersorak saat penyelamat mendekati mereka. Belakangan, Foote mengungkapkan detail spesifik dari pengalaman mengerikan mereka, mencatat bagaimana grup tersebut saling mendukung.

Penggemar selancar bertahan dari unsur-unsurnya

Periklanan

Artikel berlanjut di bawah iklan ini

Elliott Foote kemudian diselamatkan saat teman-temannya tetap berada di papan selancar untuk mencari bantuan. Penggemar selancar itu berbicara kepada media dan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pasangan dan dua temannya yang telah menyemangatinya selama cobaan itu. Pada satu titik, kata Foote, dia menjadi sangat khawatir tentang peluang mereka untuk bertahan hidup “Ketiganya sangat bahagia bersamaku. Mereka semua sangat kuat dan tahu apa yang harus dilakukan setiap saat.” Dia menjelaskan bahwa grup tersebut bertekad untuk tetap bersama sebagai satu kesatuan tidak peduli tantangan apa yang mereka hadapi.

Elliott Foote memuji kerja keras tim penyelamat dari pemerintah Australia dan Indonesia untuk keselamatan mereka. A Wawancara dengan 1 BeritaFoote berkata, “Kami ingin pulih, ini 37 jam yang gila”. Dia sangat senang berada di tanah kering sekarang dan merasa beruntung karena semua orang di pestanya masih hidup dan aman. Terlepas dari kelegaannya, Foote tetap merasa kasihan pada seorang pribumi Indonesia yang hilang. Insiden tragis itu menyatukan komunitas selancar kedua negara untuk mendukung awak kapal yang hilang.

Ikatan yang bersatu di tengah tragedi

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berterima kasih kepada Presiden Indonesia Joko Widodo atas operasi penyelamatan yang cepat. Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan, perhatian negara tertuju pada keluarga awak kapal Indonesia yang hilang. Sementara itu, pencarian ABK WNI yang hilang terus berlanjut. Kapten kapal, Unardi Arty, mengatakan warga Australia mulai mengayuh papan selancar setelah jatuh ke laut. Namun dia dan krunya mundur saat gelombang besar datang dan membawa salah satu dari mereka menuju lubang pembuangan. Sekarang pencarian diarahkan pada pria di tempat itu.

Periklanan

Artikel berlanjut di bawah iklan ini

Elliott Foote sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-30 bersama teman-temannya di Kepulauan Banyak. Tragedi itu terjadi saat dalam perjalanan ke Pulau Penang, tujuan selancar populer di Indonesia. Peselancar Australia ini mengejutkan semua orang dengan tekadnya untuk kembali berselancar begitu dia merasa lebih baik. Bahkan sang ayah, Peter Foote, akhirnya menghela napas lega. “Jika ombaknya bagus dan cuacanya bagus … tidak ada gunanya dia pulang.”. Elliott Foote memiliki delapan hari tersisa dari liburan selancarnya dan ingin memanfaatkannya sebaik mungkin.

Lihat kisah ini: TONTON: Bintang selancar berusia 27 tahun melakukan perjalanan epik di arena Olimpiade 2024