POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Stok minyak sawit Malaysia pada akhir Juli mencapai level tertinggi delapan bulan karena produksi naik

Sebuah survei Reuters menunjukkan pada hari Kamis bahwa stok minyak sawit di Malaysia kemungkinan melonjak pada akhir Juli ke level tertinggi dalam delapan bulan karena peningkatan produksi dan peningkatan impor.

Persediaan di produsen terbesar kedua di dunia itu naik 8,3 persen dari Juni menjadi 1,79 juta ton, menurut perkiraan rata-rata 11 pedagang dan analis yang disurvei oleh Reuters.

Produksi juga naik ke level tertinggi sejak November, naik 2% menjadi 1,58 juta ton.

Ekspor naik 2,2% menjadi 1,22 juta ton, sedangkan impor naik 35% menjadi 80.000 ton.

Ekspor yang lebih baik mungkin karena ekspor minyak sawit yang lebih lambat dari perkiraan dari produsen besar Indonesia, Ivy Ng, kepala penelitian pertanian di CGS-CIMB Research, mengatakan dalam sebuah catatan, meskipun Jakarta melonggarkan pembatasan pengiriman.

Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, mengatakan ekspor akan segera meningkat di Indonesia.

“Harga tunai yang lebih rendah, perluasan kisaran diskon sawit ke minyak kacang pesaing terdekat, dan pengurangan pajak ekspor, akan memberikan peningkatan peluang ekspor sawit ke Indonesia, memicu persaingan dengan Malaysia,” kata Farqa.

Kekhawatiran tentang permintaan minyak sawit Malaysia karena Indonesia memotong pajak dan meningkatkan volume ekspor untuk melikuidasi stoknya yang besar telah mendorong harga minyak sawit mentah acuan FCPOc3 dari rekor tertinggi ke level terendah satu tahun.

Paper memperkirakan harga minyak sawit akan mengalir antara 3.800 dan 4.200 ringgit ($943,40) per ton pada bulan Agustus dan September.

Dewan Minyak Sawit Malaysia akan merilis datanya pada 10 Agustus.
Sumber: Reuters (Laporan oleh Mi Mi Chu, Diedit oleh Martin Petty)