JAKARTA (29 September 2020): Menteri Perekonomian Malaysia Rafizi Ramli mengatakan kawasan Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) mencatat nilai perdagangan sebesar US$727 miliar pada tahun 2022 dibandingkan dengan US$618 miliar yang tercatat pada tahun 2021.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah kemajuan yang patut dipuji dalam sektor pertanian di subkawasan ini, dengan fokus pada peningkatan ketahanan pangan melalui praktik pertanian cerdas dan penerapan teknologi baru.
Rafizi memimpin delegasi Malaysia pada Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-29 yang diadakan di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia pada hari Jumat, dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto.
“Para menteri pada pertemuan tersebut mengantisipasi perlunya inisiatif bersama dan kerja sama yang lebih erat untuk meningkatkan ketahanan sistem pangan, sejalan dengan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Thailand Gulaboon Amornivat dan perwakilan Bank Pembangunan Asia dan Sekretariat ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut, para menteri mengakui kemajuan di sektor halal, dan menyambut baik inovasi seperti teknologi blockchain halal, sistem registrasi halal online, dan sistem informasi halal terintegrasi.
Mereka juga memuji pemulihan bertahap sektor pariwisata di subkawasan, pengembangan proyek konektivitas fisik, serta kerangka perdagangan dan investasi.
Para Menteri mengakui peran penting yang dimainkan oleh IMT-GT UNINET dalam menghubungkan keahlian akademis dan penelitian, dan mendorong kerja sama dari Dewan Bisnis Bersama IMT-GT untuk menjajaki peluang bisnis.
Rafizi menegaskan, Malaysia mendukung upaya percepatan penyelesaian Kerangka Kerja Sama IMT-GT tentang Imigrasi dan Karantina Kepabeanan serta penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang kelapa sawit.
Ia mencatat, para menteri terkait menyampaikan harapannya terkait Pertemuan Tingkat Menteri IMT ke-30 dan pertemuan terkait di Johor, Malaysia tahun depan.
Dia mencatat bahwa Malaysia menegaskan komitmennya terhadap kerja sama subregional, menekankan dedikasinya untuk mendorong pertumbuhan inklusif, pembangunan berkelanjutan, dan kesejahteraan bersama di subregional.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia