POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pemimpin teknologi memuji manfaat kecerdasan buatan bagi konsumen

Pemimpin teknologi memuji manfaat kecerdasan buatan bagi konsumen

Para pemimpin teknologi pada hari Rabu menggembar-gemborkan kemajuan dalam kecerdasan buatan yang menurut mereka dapat membantu mendorong pengalaman layanan pelanggan yang lebih lancar, sambil terdengar berharap bahwa teknologi semacam itu tidak akan mengorbankan manusia.

Andrei Papancea, CEO dan Chief Product Officer di NLX, mengatakan dia optimis tentang masa depan teknologi AI dan cara teknologi tersebut dapat melampaui cara perusahaan dan pelanggan berinteraksi satu sama lain dengan “mengubah cara berpikir konsumen”. kata kepada pemimpin redaksi The Hill Bob Cusack di acara “A More Perfect Union”.

“Alih-alih, di mana pun Anda berada dan saluran komunikasi apa pun yang paling sesuai untuk Anda, Anda dapat terlibat dengan merek dan berbagai organisasi dengan cara yang paling alami, yaitu percakapan,” tambah Papancia.

Dia menunjuk contoh seperti Amazon’s Alexa dan Google Home, tetapi juga mencatat kehadiran teknologi di dalamnya Barang-barang rumah tangga sehari-hari, seperti televisi, yang menurutnya membuat interaksi pengalaman pelanggan jauh lebih mulus.

Reena Shah, seorang investor dan ahli strategi geopolitik, menekankan penggunaan AI dalam perawatan kesehatan, terutama setelah puncak pandemi.

“Saat kita memiliki teknologi di ujung jari kita, apakah itu jam tangan seperti yang saya pakai setiap hari untuk melacak langkah dan tidur saya,” katanya. “Saya tahu kesehatan saya akan menjadi pusat segalanya.”

Pada bulan Oktober, Gedung Putih Saya mengeluarkan garis besar Bill of Rights untuk Amnesty Internationalyang mendesak perusahaan teknologi untuk mengembangkan sistem AI yang memiliki opsi bagi pengguna untuk memilih keluar dan dengan mempertimbangkan perlindungan diskriminasi.

Papancia menggambarkan skema itu penting dalam menekankan transparansi karena isu AI menjadi lebih umum dalam percakapan politik.

READ  Tokoh Partai Republik mengkritik lemahnya penegakan pembatasan perdagangan teknologi Tiongkok

“Saya mengalami situasi di mana perusahaan berusaha menyembunyikan fakta bahwa mungkin ada beberapa AI. Itu menipu, dan pada akhirnya, pelanggan harus tahu,” katanya.

Papancea memperjelas bahwa dia tidak melihat teknologi seperti itu menggantikan karyawan manusia dalam layanan pelanggan, tetapi sebagai peluang untuk bekerja berdampingan.

“Seringkali, sistem AI berjalan seiring dengan faktor manusia untuk memberikan layanan yang lebih baik,” ujarnya. “Pada akhirnya, ketika Anda mengutamakan pelanggan, hanya kebaikan yang datang dari situ.”