POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pemerintah berencana menjadikan Papua Nugini di Papua Nugini sebagai pusat ekspor perikanan

Pemerintah berencana menjadikan Papua Nugini di Papua Nugini sebagai pusat ekspor perikanan

Semua bantuan telah diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil setempat atas perintah Presiden (Joko Widodo).

JAKARTA (Andara) – Pemerintah berupaya menjadikan Provinsi Piaget Numfor di Papua Nugini menjadi pusat ekspat perikanan utama, menurut Kantor Personalia Kepresidenan (KSP).

“Dengan demikian, perluasan pasar ekspor seperti Malaysia, Vietnam, Jepang, Palau, Korea, dan Hongkong – akan dilakukan secara langsung dan berkelanjutan ke depan,” kata Ketua KSP Moeldoko dalam keterangan yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa. Seputar perjalanan kerjanya ke Unit Pengelola Perikanan (UPI) Kabupaten Biak Numfor dan Pusat Wilayah Perikanan Terpadu (SKPT).

Pernyataan itu ia keluarkan menanggapi aspirasi salah satu nelayan lokal yang ditemuinya saat melakukan perjalanan kerja.

Moses, seorang nelayan lokal, menyatakan minatnya untuk memperluas ekspor produk perikanan karena saat ini produk perikanan hanya dikapalkan ke Singapura.

Misalnya, pemimpin KSP menekankan bahwa pemerintah pusat mendukung penuh pengembangan kapasitas kelautan dan perikanan di kabupaten dengan membentuk SKPT.

Berita Terkait: Tingkat penerimaan ekspor ikan Indonesia mencapai 98 persen: Kementerian

Pemerintah juga telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti pelabuhan perikanan Fontoi, listrik dan air bersih yang memadai, peralatan dan kapal penangkap ikan, serta anjungan pendaratan ikan dengan fasilitas seperti cold storage terintegrasi berkapasitas 200 ton. .

“Sesuai perintah Presiden (Joko Widodo) semua dukungan telah diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil lokal,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden Kabupaten Biak Numfor Herry Ario Naap mengatakan

Wilayah ini memiliki potensi untuk meningkatkan produksi ikan lebih dari satu juta ton per tahun, katanya.

“Kalau produknya bisa langsung diekspor (melalui Kabupaten Biaak Numfor) maka devisa yang tersedia akan sangat besar,” ujarnya.

Berita Terkait: Permintaan AS untuk ikan beku dari Sulawesi Utara tinggi

READ  Pemerintah Asia Tenggara harus mendukung proyek ADB dengan pabrik batubara yang mengendalikan pernyataan