POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Para menteri di Asia Tenggara berjanji untuk mengakhiri pembakaran tanaman

Para menteri di Asia Tenggara berjanji untuk mengakhiri pembakaran tanaman

Kuala Lumpur, Oktober. 6- Para menteri pertanian dan kehutanan di Asia Tenggara telah sepakat untuk mengambil tindakan bersama untuk mengurangi dan pada akhirnya menghilangkan pembakaran tanaman di wilayah tersebut di tengah kekhawatiran akan kualitas udara yang buruk dan kabut asap lintas batas.

Periklanan

Periklanan

Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Malaysia, para anggota mengakui “dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan dari praktik pembakaran tanaman” dan berkomitmen untuk secara kolektif mengurangi dan menghapuskannya.

“Alternatif berkelanjutan terhadap pembakaran tanaman diperlukan, termasuk penerapan praktik pertanian yang inovatif dan ramah lingkungan,” kata pertemuan tersebut.

Janji tersebut muncul setelah kualitas udara mencapai tingkat tidak sehat di beberapa wilayah Malaysia dalam beberapa hari dan minggu terakhir seiring meningkatnya polusi di Indonesia.

Dalam wawancara dengan Reuters kemarin, Menteri Lingkungan Hidup Malaysia meminta Indonesia dan ASEAN untuk mengambil tindakan karena kebakaran hutan memperburuk kualitas udara di Indonesia.

Hampir setiap musim kemarau, asap dari kebakaran untuk pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan pulp dan kertas menyelimuti sebagian besar wilayah Indonesia, menimbulkan risiko terhadap kesehatan masyarakat dan mengkhawatirkan operator tur serta maskapai penerbangan. Banyak dari perusahaan yang mengelola perkebunan ini adalah perusahaan asing atau terdaftar di luar negeri.

Jakarta tidak mendeteksi adanya asap di perbatasannya dengan Malaysia.

Pertemuan ASEAN sepakat untuk mengembangkan dan melaksanakan kampanye pendidikan dan program pelatihan mengenai praktik pertanian berkelanjutan, memberikan panduan teknis mengenai metode alternatif pembukaan lahan.

“Hal ini memerlukan upaya bersama, komitmen berkelanjutan, dan kerja sama di antara petani (anggota ASEAN), masyarakat lokal, dan pemangku kepentingan terkait,” katanya.

Para menteri sepakat untuk meninjau dan memperbarui peraturan dan pedoman yang ada dengan tujuan menghapuskan penggunaan antibiotik dalam produksi pangan. – Reuters

READ  BMKG menunjuk bibit siklon dalam prakiraan cuaca terkini