POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Orang tua berperan besar dalam membentuk karakter anak: ahli

Orang tua berperan besar dalam membentuk karakter anak: ahli

Salah satu cara untuk mencegah anak dari tindakan kekerasan adalah agar orang tua dan guru membangun hubungan yang baik dengan anak.

JAKARTA (ANTARA) – Peran orang tua sangat besar dalam membentuk karakter anak dan menjadikan mereka berintegritas dan berakhlak mulia, kata pakar pendidikan Universitas Katja Mada (UGM) Profesor Agus Sardono.

“Orang tua berperan besar dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu, rumah atau keluarga harus menjadi sekolah utama dan pertama bagi anak,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu.

Sardono, mantan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Moderasi Keagamaan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengatakan, upaya membangun karakter anak harus dilakukan sejak dini.

“Orang tua harus memberikan pola asuh yang tepat agar anak tumbuh dengan akhlak yang baik, jiwa sosial yang baik, beriman dan bertakwa,” jelasnya.

Dikatakannya, selain orang tua, sekolah juga berperan penting dalam pembentukan karakter anak.

“Bahkan bisa dimulai dari pendidikan anak usia dini. Tahapan ini sangat krusial dalam membangun karakter anak. Di sekolah atau madrasah (madrasah), guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter anak,” imbuhnya.

Ia juga menyoroti perlunya orang tua dan guru berperan aktif dalam memantau akses anak ke internet atau media sosial.

“Bantuan diperlukan untuk melindungi anak-anak dari kemungkinan mengakses konten kekerasan, karena konten kekerasan dikhawatirkan dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak-anak,” kata pakar tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa orang tua dan guru harus terus mengedukasi tentang pentingnya saling mencintai dan pentingnya empati.

“Orang tua dan guru hendaknya membangun rapport yang baik dengan anak sebagai salah satu cara untuk mencegah anak dari tindakan kekerasan,” ujarnya.

READ  Pilihlah dengan bijak pada 14 Februari, kata Menteri Komunikasi

Sementara itu, Kemenko PMK mendorong penguatan pendidikan karakter sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Didik Suhardi, Deputi Direktur Eksekutif Kementerian Pembangunan Anak, Perempuan dan Pemuda mengatakan, dorongan tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Ia menginformasikan bahwa pemerintah terus melakukan berbagai inisiatif strategis melalui dinas pendidikan untuk mendukung program penguatan karakter anak.

Berita terkait: Pendidikan karakter dimulai dari tingkat keluarga: Kementerian
Berita terkait: Olahraga dapat membantu mengembangkan karakter anak, keterampilan: Pelayanan
Berita Terkait: Pramuka Manfaatkan Karakter Anak: Pendidik

Diterjemahkan oleh: Vuriandi Puspitasari, Raga Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023