Jakarta: COVID-19 telah mengajarkan Indonesia bagaimana menemukan keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan ekonomi, kata Presiden Joko Widodo Senin (16 Agustus), ketika ia membahas persepsi bahwa kebijakan pemerintah mungkin tidak konsisten dalam menangani pandemi.
Berbicara pada Pidato Kenegaraan tahunan menjelang Hari Kemerdekaan negara ke-76 pada hari Selasa, Bapak Widodo mengatakan dalam mengambil keputusan, pemerintah harus terus mengacu pada data, serta sains dan teknologi terbaru saat Indonesia terus memerangi virus corona. 19 merenggut nyawa sedikitnya 117.000 orang di negara itu.
Jokowi, sapaan akrab Presiden, menyatakan bahwa tujuan pemerintah konsisten, tetapi strategi dan manajemen di lapangan harus dinamis dan beradaptasi dengan masalah dan tantangan.
“Pengetatan dan pelonggaran masyarakat, misalnya, harus dilakukan paling banyak sekali seminggu dengan mengacu pada data terbaru. Mungkin ini sering dibaca sebagai kebijakan yang berubah atau kebijakan yang tidak konsisten.
“Inilah yang harus kita lakukan, untuk menemukan kombinasi terbaik antara kepentingan kesehatan masyarakat dan kepentingan ekonomi karena virus selalu berubah dan bermutasi. Oleh karena itu, pendekatannya harus berubah sesuai dengan tantangan yang kita hadapi,” kata Mr. Widodo.
Dia mengatakan, pengetatan mobilitas yang tak terhindarkan untuk menahan virus corona yang muncul membuat pemerintah memberikan bantuan sosial lebih banyak dari kondisi normal, mencatat bahwa pemerintah telah memastikan bahwa orang mendapatkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan ekonomi.
Presiden mengatakan bahwa meski pandemi telah menghambat pertumbuhan ekonomi, itu tidak boleh menghambat reformasi struktural ekonomi.
Dia mencatat, selama Januari hingga Juni, realisasi investasi Indonesia sedikitnya mencapai Rp 442,8 triliun.30,55 miliar), kecuali untuk sektor eksplorasi migas dan jasa keuangan. Sekitar 51,5 persen dari investasi yang direalisasikan berada di luar Jawa.
Dia juga mengatakan bahwa investasi ini telah menciptakan lebih dari 620.000 pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
Dengan tambahan investasi dalam beberapa bulan mendatang, kata dia, diharapkan negara mencapai target 900 triliun rupiah tahun ini.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian