POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Gempa berkekuatan 5,5 mengguncang wilayah Aceh Besar di Indonesia

Banda Aceh, Aceh (Andara) – Gempa berkekuatan 5,5 mengguncang kabupaten Ache Besar provinsi Aceh pada pukul 08:04 waktu setempat pada hari Sabtu.

Badan Meteorologi Meteorologi, Iklim dan Geofisika mengatakan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan setelah gempa.

Pusat gempa dilaporkan di bawah dasar Samudra Pasifik, di 38 km (38 km) barat daya Janto, pada kedalaman 92 km.

Gempa susulan dapat dirasakan di Kabupaten Banda Aceh, Loksumawe dan BT Jaya, Nagan Raya, dan Ache Jaya.

Gempa bumi terus mengguncang sebagian wilayah Indonesia karena negara tersebut berada di sabuk Circum-Pacific atau dikenal juga sebagai Ring of Fire, tempat banyak lempeng tektonik bertemu dan sering menimbulkan aktivitas vulkanik dan seismik.

Pada 26 Desember 2004, Ashe mengalami gempa bumi dan tsunami yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bencana yang melanda beberapa daerah pesisir di negara-negara seperti Thailand, Sri Lanka dan India ini dikatakan telah menewaskan sekitar 230.000 orang.

Gempa dahsyat terbaru yang melanda Indonesia terjadi pada tanggal 15 Januari 2021 di provinsi Sulawesi Barat.

Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang wilayah Mamuju dan Majene serta menewaskan lebih dari 100 orang dan menghancurkan beberapa bangunan.

Pulau Sulawesi telah berulang kali menjadi saksi gempa bumi berbahaya. Misalnya, pada 28 September 2018, gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang sebagian Provinsi Sulawesi Tengah.

Gempa bumi dan tsunami yang kuat di Palu, ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, telah menewaskan sedikitnya 2.102 orang, melukai 4.612 orang, dan 680 orang hilang.

Sebanyak 68.451 rumah rusak berat dan 78.994 orang mengungsi.

Pihak berwenang dan pekerja kemanusiaan memutuskan untuk mengubur sejumlah besar mayat yang membusuk di kuburan massal.

READ  Penggunaan teknologi di desa harus sesuai dengan nilai-nilai lokal: Menteri

Sedangkan kerugian materiil akibat bencana ganda maut itu diperkirakan mencapai Rp15,29 triliun.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPP), ibu kota provinsi, Balu, paling terpukul oleh kerusakan material dan kerugian sebesar Rp7,6 triliun, atau 50 persen dari total.

Kerusakan dan kerugian material di Kabupaten Sigi dilaporkan sebesar Rp4,9 triliun atau 32,1 persen; Kecamatan Tongla sebesar Rp2,1 triliun atau 13,8 persen; Dan Distrik Bariki Ma Dong, Rp631 miliar atau 4,1 persen.

Kerusakan material di empat wilayah terdampak tersebut mencapai Rp13,27 triliun, sedangkan kerugian materiil mencapai Rp2,02 triliun, kata perseroan pada Oktober 2018.

Berita Terkait: Gempa Malang merusak 40 rumah dan tempat ibadah di Jemper

Berita Terkait: 5,5 Gempa susulan Richter melanda Malan Minggu pagi

Diedit oleh INE