POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

China membalas dendam pada pejabat kebebasan beragama AS

22/12/2021 Tiongkok (Christian International Concern) – Republik Rakyat China telah mengumumkan sanksi pembalasan terhadap empat pemimpin Komite Kebebasan Beragama Amerika, termasuk Presiden Nadine Mainza dan Wakil Presiden Nuri Turkel. Keempat individu yang terkena sanksi telah ditolak masuk ke China dan aset mereka di China, Hong Kong atau Makau telah dibekukan.

Keputusan China untuk menjatuhkan sanksi pada orang-orang ini datang sebagai tanggapan atas beberapa tindakan AS yang diambil untuk menghukum China atas serangan yang sedang berlangsung terhadap populasi etnis Uyghur di Xinjiang. Amerika Serikat telah menambahkan lebih banyak sanksi terhadap pejabat China, serta larangan investasi pada pengembang besar perangkat lunak pengenalan wajah China. Amerika Serikat menuduh bahwa mereka yang terkena sanksi terlibat langsung dalam pelanggaran hak asasi manusia China yang sedang berlangsung di Xinjiang, termasuk penahanan massal dan penahanan massal. Dugaan genosida penduduk Muslim Uyghur.

Sanksi timbal balik ini hanyalah salah satu batasan konflik AS dengan China, karena Kongres AS baru-baru ini menyetujui RUU yang akan melihat Semua barang dari Provinsi Xinjiang China dilarang Dari impor ke Amerika Serikat Presiden Joe Biden diharapkan untuk menandatangani RUU ini.

China terus menghindari pengakuan kesalahan apa pun di Xinjiang, membuat upayanya untuk membalas terhadap anggota pemerintah AS dapat diprediksi. Perilaku seperti ini harus diharapkan karena komunitas internasional terus menyadari luasnya penganiayaan etnis dan agama di Tiongkok di bawah kepemimpinan Presiden Xi.

READ  Menteri teknologi Inggris tiba di Bali untuk menghadiri Forum Ekonomi Digital G20