POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

BYD memperkenalkan teknologi hibrida baru – dengan jangkauan hingga 1.200 mil

BYD memperkenalkan teknologi hibrida baru – dengan jangkauan hingga 1.200 mil

Versi terbaru sedan BYD Qin L dan Seal 06 menampilkan teknologi hybrid terbaru dari produsen mobil China. Dengan harga mulai 99.800 yuan ($13.775), BUD mengatakan pemilik kendaraan yang menggunakan teknologi PHEV baru dapat menghemat biaya bahan bakar hingga 9.682 yuan per tahun dibandingkan dengan mereka yang mengendarai model bensin.

Presiden Perusahaan Wang Quanfu mengatakan bahwa dengan baterai terisi penuh dan tangki bensin penuh, teknologi ini dapat memastikan jarak berkendara hingga 2.100 kilometer (1.249 mil). Teknologi baru ini, yang kini memasuki generasi kelima, mencapai rekor konsumsi bahan bakar rendah yaitu 2,9 liter per 100 kilometer (62,1 mil), bahkan setelah baterainya habis.

Teknologi hibrida BYD generasi sebelumnya menawarkan jarak berkendara beberapa puluh kilometer dengan baterai dan konsumsi bahan bakar hanya 3,8 liter per 100 kilometer pada mesin bensin, mendukung pertumbuhan pesat pembuat mobil tersebut sejak tahun 2021 dengan model seperti Qin Plus DM- saya sedan dan Song Plus DM-i SUV.

Mobil hibrida, yang harganya mulai dari 79.800 yuan, merupakan bagian terbesar dari penjualan BYD dalam tiga tahun terakhir, karena perusahaan tersebut menjual 3,6 juta mobil jenis ini.

Perusahaan Tiongkok ini memangkas harga mobil hibridanya sebesar 10-22% pada kuartal pertama, dengan penjualan mobil Qin dan Song yang melebihi model bensin seperti Lavida dan Sagitar di pasar massal dengan harga yang lebih rendah dan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah sehingga menarik pembeli Tiongkok yang sensitif terhadap biaya. . .

Secara global, BYD, yang sedang mempercepat ekspansi internasionalnya, masih tertinggal dari produsen mobil multi-merek termasuk Toyota, Volkswagen, General Motors dan Stellantis dalam hal penjualan.

BYD, bersama dengan produsen kendaraan listrik Tiongkok lainnya, menghadirkan tantangan yang lebih besar bagi produsen mobil Jepang di pasar luar negeri seperti Asia Tenggara, Australia, dan Timur Tengah, di mana pemerintah menerapkan lebih sedikit hambatan perdagangan dan tarif.

READ  Hat-trick Tori Powell tidak cukup di Wake Forest

Bahan dari Reuters digunakan dalam laporan ini.