Pemulihan akan berlanjut, meskipun pada tingkat yang lebih moderat 3,5 persen dibandingkan dengan 4,5 persen yang diproyeksikan April lalu,
Jakarta (Antara) – Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 3,5 persen year-on-year (y-o-y), dari 4,5 persen year-on-year.
“Pemulihan akan terus berlanjut, meskipun pada level yang lebih moderat 3,5 persen dibandingkan 4,5 persen yang diproyeksikan April lalu,” kata Henry Ma, kepala ekonom Asian Development Bank, dalam laporan Prospek Pembangunan Asia 2021 di Jakarta, Rabu.
Bank Pembangunan Asia juga merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan menjadi 4,8 persen tahun ke tahun, dari lima persen tahun sebelumnya.
Henry menyoroti beberapa faktor di balik keputusan Bank Pembangunan Asia untuk memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk pertumbuhan 7,07 persen yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal kedua tahun 2021.
Dan pertumbuhan kuartal kedua sebesar 7,07 persen, yang jauh dari ekspektasi, meletakkan dasar yang lebih rendah untuk pertumbuhan ekonomi tahun berikutnya.
Faktor kedua di balik keputusan ADB adalah pembatasan ketat mobilitas publik selama kuartal ketiga tahun 2021, yang memberi tekanan pada indikator ekonomi, seperti penjualan ritel, penjualan mobil, kepercayaan konsumen, dan Indeks Manajer Pembelian (PMI).
Berita terkait: Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mencapai potensi sejak 2014
Alasan ketiga adalah perlambatan ekonomi di berbagai negara karena variabel baru COVID-19 dan situasi yang meningkat secara tiba-tiba, terutama di negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat; Tekanan keuangan pada ekonomi global. Penurunan di sektor jasa.
Bank yang berbasis di Manila juga memperkirakan tingkat inflasi Indonesia pada 1,7 persen untuk tahun ini, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4 persen, dan 2,7 persen untuk tahun depan, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,8 persen.
Bank Pembangunan Asia juga memperkirakan bahwa Neraca Transaksi Berjalan (CAB) akan menjadi negatif 0,5 persen untuk tahun ini dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 0,8 persen, dan sebesar 0,9 persen untuk tahun depan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 1,3 persen.
“Dengan pertumbuhan 3,5 persen pada 2021, PDB riil pada 2021 akan menjadi 1,4 persen lebih tinggi dari 2019. Untuk 2022, perlambatan akan berlanjut, sehingga pertumbuhan diharapkan menjadi 4,8 persen,” katanya.
Berita terkait: Pemulihan ekonomi Indonesia bergerak ke arah yang benar: Menteri Badan Usaha Milik Negara
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia