Diposting:
16 November 2021 22:00:13
Bangladesh menekankan pentingnya kesimpulan awal Perjanjian Perdagangan Preferensial Bilateral (PTA) dengan Indonesia dengan menjadikannya komprehensif dan saling menguntungkan.
Bangladesh mencatat bahwa penandatanganan Perjanjian Perdagangan Preferensial, yang sekarang sedang dalam negosiasi, dapat menjadi alat yang efektif untuk lebih memperkuat hubungan perdagangan dan ekonomi antara kedua negara.
Menteri Luar Negeri A.K. Masalah Abdul Momen saat mengunjungi Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu dengannya pada hari Selasa, UNB melaporkan.
Menlu RI berkunjung ke Bangladesh untuk menghadiri pertemuan IORA Council of Ministers (COM) ke-21 di Dhaka.
Momen berterima kasih kepada mitranya dari Indonesia atas peran dukungan mereka di Majelis Umum PBB, Organisasi Kerjasama Islam dan Dewan Hak Asasi Manusia dalam masalah ini dan mendesak mereka untuk memainkan peran yang lebih proaktif di ASEAN untuk memastikan bahwa Rohingya dipulangkan ke tanah air mereka di tanggal awal.
Dia menyoroti penderitaan 1,1 juta warga negara Myanmar yang dipindahkan secara paksa yang sementara ditampung di Bangladesh dengan alasan kemanusiaan.
Momen juga fokus pada tekanan sosial dan ekonomi yang besar yang disebabkan oleh Rohingya, dengan mengatakan bahwa masalahnya merajalela di Bangladesh.
Saat bertukar pandangan tentang pandemi Covid-19, ia mencatat tingkat positif yang sangat rendah yang saat ini berlaku di Bangladesh dan menginformasikannya tentang kampanye pemerintah untuk memvaksinasi orang secara massal.
Menlu RI mengucapkan selamat kepada Bangladesh atas keberhasilannya menyelenggarakan Sidang Kabinet ke-21 di Dhaka.
Saat membahas pentingnya IORA, Menteri Luar Negeri Mumin menekankan bahwa Bangladesh percaya pada kawasan Pasifik yang bebas, terbuka, damai dan inklusif untuk keuntungan bersama secara global.
Kedua menteri luar negeri menyatakan kepuasan mereka dengan berkembangnya hubungan bilateral di bidang kepentingan bersama selama lima dekade terakhir.
Menggambarkan Indonesia sebagai salah satu teman terpercaya kami, Momen mencatat pemahaman yang sangat baik dan niat baik yang berlaku antara eselon politik tertinggi kedua negara.
Mengacu pada 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang jatuh tahun depan, kedua menteri sepakat untuk merayakan momen istimewa ini dengan tepat.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian