JAKARTA (ANTARA) – Menteri Sosial Dri Rizmaharini mengatakan pihaknya tengah menjajaki peluang bersama Amerika Serikat untuk melatih guru khusus penyandang Down Syndrome.
Saat menyampaikan sambutan pada Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Melampaui 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan pada hari Kamis, menteri mengatakan pengelolaan sekolah inklusif masih hanya dapat mengajar penyandang disabilitas. Sekolah umum
Namun, ketika guru khusus tersebut berhadapan dengan siswa down syndrome yang membutuhkan perhatian khusus, menjadi sebuah tantangan sehingga Rizmaharini mengaku berusaha menjajaki peluang untuk mendapatkan bantuan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Sarah Minkara, Penasihat Khusus AS untuk Hak Disabilitas Internasional.
“Nah, itu salah satu yang saya sampaikan kepada Counselor Sarah tentang bagaimana saya bisa mendapatkan bantuan dari USAID untuk menyediakan guru khusus di sekolah-sekolah yang siswanya Down Syndrome,” tambah Menkeu.
Ia mencatat bahwa anak-anak dengan sindrom Down memiliki potensi yang tidak terbatas dan mengatakan bahwa potensi mereka perlu dipupuk melalui intervensi guru khusus.
“Guru bukan berarti guru sekolah, melainkan pelatih yang memahami dan menangkap potensi anak down syndrome,” kata Risma.
Forum tingkat tinggi ini dihadiri oleh 200 peserta yang meliputi perwakilan organisasi sektoral ASEAN, organisasi afiliasi ASEAN, organisasi penyandang disabilitas, mitra dialog ASEAN, dan akademisi. Acara tersebut dilaksanakan di Magassar pada tanggal 10 hingga 12 Oktober 2023.
Berita Terkait: Pemerintah Pastikan Hak Anak Down Syndrome: KBAI
Berita Terkait: Hari Down Syndrome bertujuan untuk menciptakan kesadaran tentang anak berkebutuhan khusus
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi