POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menteri mengupayakan optimalisasi KUR untuk pembiayaan proyek pertanian

Menteri mengupayakan optimalisasi KUR untuk pembiayaan proyek pertanian

PADANG, Sumbar (Antara) – Menteri Pertanian Saihrul Yasin Limpo meminta pemerintah daerah mengoptimalkan penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membiayai berbagai proyek pertanian.

“Pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota harus mengubah sistem pembiayaan yang selama ini sangat bergantung pada APBN dengan partisipasi perbankan dan (partai) swasta,” katanya, Sabtu.

Limbo menyampaikan hal itu dalam Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Dani) XVI yang digelar pada 10-15 Juni 2023 di Pangkalan Udara Sudan Sjahrir Padang, Sumatera Barat.

Dia menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya bisa digunakan maksimal 20 persen dari kapasitas yang ada.

“Untuk itu, kami perlu menerapkan rencana penyerapan dana dari perbankan melalui skema KUR yang ada,” ujarnya.

Menkeu mencatat, pada 2022, penyerapan KUR di sektor pertanian mencapai Rp113,43 triliun (sekitar US$7,61 miliar) atau 126,4 persen dari target Rp90 triliun (sekitar US$6,04 miliar) dengan 2,7 juta peminjam.

Pada tahun 2023, Rp100 triliun (sekitar US$6,71 miliar) ditargetkan terserap di sektor pertanian. Per 10 Juni, penyerapan KUR mencapai Rp25,12 triliun (sekitar US$1,68 miliar), atau 25,12 persen dari target, dengan jumlah peminjam sebanyak 532.321.

Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian, Ali Jameel, menegaskan pihaknya terus membangun dan memperkuat kemitraan dengan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), bank daerah, Lembaga Standardisasi Alat Pertanian (PSIP), gubernur dan walikota. Untuk penyerapan KUR.

Jameel mengatakan setiap gubernur telah berjanji untuk menerima Rp100 miliar (sekitar US$6,71 juta) dari KUR dan Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (KUA).

Sementara itu, walikota dan bupati telah berjanji untuk menyerap Rp50 miliar (sekitar US$3,35 juta) dari KUR dan KUA, tambahnya.

Dengan komitmen tersebut, penyerapan KUR di sektor pertanian setidaknya akan mencapai Rp30 triliun (sekitar US$2,01 juta), tambahnya.

READ  Indonesia berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim, deforestasi: Luhut

Selain itu, ia mencatat pada 2023, penyerapan KUR untuk pembelian alat dan mesin pertanian (Alcinton) sudah mencapai Rp9,5 miliar (sekitar 638 ribu dolar AS).

Implement termasuk pemanen gabungan dan traktor roda empat.

Berita terkait: Lebih dari 35.000 petani muda menerima pinjaman publik sebesar Rp1,4 triliun
BERITA TERKAIT: Penyaluran KUR Pertanian Tercatat 2021: Limbo

Diterjemahkan oleh: Muhammad Zulfikar, Raqa Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023