Jakarta (Antara) – Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Mendag Korsel Ahn Duk Geun menyepakati peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Korsel.
Kedua menteri membahas sejumlah isu perdagangan dan ekonomi dalam forum bilateral, regional dan global, termasuk persiapan implementasi Indonesia-Republic of Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). , kepresidenan Indonesia di G20, serta kerja sama global dalam rantai pasokan.
“Bertepatan dengan peringatan lima puluh tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun depan, kami berharap implementasi IK-CEPA dan RCEP dapat meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi kedua negara,” kata Hassan di Nusa Dua, Badung. Bali, Rabu.
Ia menambahkan, Indonesia dan Republik Korea meyakini bahwa cakupan kesepakatan yang komprehensif akan memberikan banyak manfaat dan peluang bagi kedua negara.
Kemitraan akan diperkuat di bidang ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Usai bertemu dengan Ann di sela-sela Pertemuan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Perindustrian, Hassan mengatakan bahwa Indonesia dan Korea Selatan telah membuat kemajuan besar di bidang ekonomi, perdagangan, budaya dan saling ketergantungan antar masyarakat, yang dapat lebih ditingkatkan. (TII-MM).
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan IK-CEPA dan RUU RCEP (RUU) menjadi undang-undang (UU) pada 30 Agustus 2022. Indonesia dan Korea Selatan saat ini sedang mempersiapkan regulasi dan regulasi teknis untuk mengimplementasikan dua perjanjian perdagangan.
Berita terkait: Kami sambut kerjasama Jeju, Sulawesi Utara: Megawati
Sementara itu, Ann menyambut baik kemajuan yang dicapai dalam proses sertifikasi di Indonesia.
“Kami juga bermaksud mengadakan forum bisnis yang akan menjadi pendorong implementasi IK-CEPA guna mendorong peningkatan perdagangan kedua negara dan investasi Korea di Indonesia,” ujarnya.
Kedekatan hubungan dagang kedua negara akan ditandai dengan penandatanganan tiga kontrak bisnis oleh pengusaha Indonesia dan Korea Selatan pada Jumat (23 September 2022). Komoditas Indonesia yang diminati adalah produk singkong, borang dan kentang.
“Penandatanganan tiga kontrak komersial antara pelaku komersial di Indonesia dan Korea Selatan merupakan bukti nyata. Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan tantangan ekonomi yang melanda dunia, kedua negara terus memperkuat kemitraan strategis, terutama dalam kerja sama perdagangan,” kata Hassan.
Hal ini sejalan dengan kesepakatan untuk memperkuat kemitraan strategis antara Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Sok-yeol pada Juli lalu.
Pada periode Januari-Juli 2022, perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan tercatat 14,03 miliar dolar AS. Selama periode tersebut, ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar 7,27 miliar dolar AS dan impor 6,77 miliar dolar AS.
Pada 2021, total perdagangan Indonesia-Korea Selatan tercatat 18,41 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan pada tahun yang sama sebesar 8,9 miliar dolar AS dan impor 9,4 miliar dolar AS.
Hal ini menjadikan Korea Selatan sebagai negara tujuan ekspor ketujuh dan negara asal impor keenam bagi Indonesia. Sementara itu, investasi Korea Selatan di Indonesia pada 2021 sebesar 1,64 miliar dolar AS dalam 2.511 proyek, menjadikannya investor asing langsung terbesar ketujuh di Indonesia.
Berita terkait: Indonesia, Korea Selatan menandatangani perjanjian investasi hijau
Berita terkait: Menkeu optimistis peningkatan ekspor pasca pengesahan Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia