POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Utusan menyerukan ,9 triliun untuk mendapat manfaat dari ekonomi ASEAN

Utusan menyerukan $2,9 triliun untuk mendapat manfaat dari ekonomi ASEAN

Islamabad:

Indonesia adalah pintu gerbang menuju ekonomi ASEAN senilai $2,9 triliun, dan Pakistan harus mendapat manfaat darinya dalam perdagangan dan ekspor dengan mengembangkan kerja sama yang erat dengan Jakarta, kata Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Adam Tujeo. Berbicara di Forum Bisnis Bersama Pakistan-Indonesia, yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Islamabad, utusan tersebut mengatakan bahwa China menikmati perdagangan bilateral sekitar $600 miliar dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), tetapi perdagangan bilateral adalah antara Pakistan dan Asia. Itu minimal kurang dari 1%, dan harus ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Dia menekankan perlunya meningkatkan kerjasama antara pengusaha perempuan di Pakistan, Indonesia dan blok ASEAN yang akan memberikan dorongan untuk perdagangan antara negara-negara tersebut. “Kedubes RI berencana mengadakan dialog ekonomi yang mencakup pertemuan antara perusahaan dan G2G serta pameran produk kedua negara untuk menonjolkan potensi mereka,” kata Tujeo.

Kedua belah pihak mengidentifikasi real estate, konstruksi, tambang, mineral, tekstil, teknologi informasi, e-commerce, pembangunan infrastruktur, pariwisata, kewirausahaan perempuan, pengembangan pemuda dan rempah-rempah sebagai bidang potensial untuk kerjasama. Nama-nama besar di sektor real estat termasuk J7 Group, Fair Deal, Star Marketing, Elaan Marketing dan 5G Group memberikan presentasi tentang proyek mereka untuk menyoroti peluang usaha patungan dan investasi bagi investor Indonesia.

Berbicara pada kesempatan itu, Presiden Kamar Dagang dan Industri Islam Muhammad Shakeel Munir mencatat bahwa total populasi Pakistan dan Indonesia menyediakan pasar yang sangat besar sekitar 500 juta orang, tetapi perdagangan bilateral sekitar $4 miliar tidak mencerminkan potensi yang sebenarnya. . Dia menekankan perlunya diversifikasi perdagangan dan meminta kedua negara untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas untuk mengurangi hambatan perdagangan dan meningkatkan perdagangan. Mounir menyerukan pertukaran delegasi perdagangan secara teratur untuk mengeksplorasi semua bidang kerja sama yang belum dimanfaatkan antara kedua negara.

READ  Indonesia mencoba program Work-From-Bali untuk PNS