Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
JAKARTA (Reuters) – Indonesia tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada kuartal ini, kata seorang menteri senior pada Sabtu, mengurangi ekspektasi bahwa pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga pada pekan depan.
Menteri Perekonomian Erlanga Hartarto mengatakan pemerintah masih mengkaji beberapa skenario terkait subsidi BBM, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Tunggu (keputusannya) dari pertemuan dengan presiden,” katanya seraya menambahkan bahwa pemerintah masih menyusun skema digital untuk membatasi distribusi bahan bakar bersubsidi.
Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Dengan demikian, kata dia, harga BBM tidak akan dinaikkan pada kuartal III tahun ini.
Sebelumnya, menteri senior lainnya mengatakan Presiden Joko Widodo dapat mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minggu depan untuk memotong pengeluaran subsidi energi, yang oleh presiden, sebesar Rp502 triliun ($33,84 miliar) tahun ini, digambarkan sebagai “sangat substansial”.
Orang Indonesia saat ini membayar 7.650 rupee per liter untuk bensin bersubsidi, yang menurut pihak berwenang sekitar 40% lebih rendah dari perkiraan harga pasar. Solar bersubsidi dijual seharga Rp 5.150 per liter, kurang dari sepertiga dari harga pasar.
(dolar = 14.835.000 rupiah)
Daftar sekarang untuk mendapatkan akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
(Stefano Suleiman melaporkan). Diedit oleh Sam Holmes
Kriteria kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian