POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia melarang ekspor minyak sawit untuk mengekang harga domestik

Indonesia melarang ekspor minyak sawit untuk mengekang harga domestik

Indonesia akan efektif melarang ekspor minyak sawit mulai 28 April hingga pemberitahuan lebih lanjut, setelah Presiden Joko Widodo pada Jumat mengumumkan penghentian pengiriman minyak goreng dan bahan baku untuk mengendalikan kenaikan harga domestik.

Langkah tersebut selanjutnya dapat mengobarkan inflasi pangan global yang melonjak ke rekor tertinggi setelah invasi Rusia ke Ukraina, meningkatkan biaya bagi produsen makanan kemasan dan memaksa pemerintah untuk memilih antara menggunakan minyak nabati dalam makanan atau biofuel.

Jokowi, sapaan akrab Presiden Republik Indonesia, mengatakan dalam sebuah video bahwa kebijakan tersebut untuk memastikan ketersediaan produk pangan di dalam negeri produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar dunia itu.

“Saya akan memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan ini agar minyak goreng menjadi melimpah dan terjangkau di pasar lokal,” ujarnya.

Harga minyak kedelai Chicago Board of Trade naik 4,5% ke rekor tertinggi 83,21 sen per pon.

Atul Chaturvedi, kepala Asosiasi Ekstraktor Pelarut India, mengatakan kepada Reuters bahwa langkah itu akan merugikan konsumen tidak hanya di India, pembeli terbesar, tetapi secara global karena kelapa sawit adalah minyak yang paling banyak dikonsumsi di dunia.

“Langkah ini agak disayangkan dan sama sekali tidak terduga,” katanya.

Harga minyak sawit mentah dunia, yang digunakan Indonesia untuk minyak goreng, telah naik ke level rekor tahun ini di tengah meningkatnya permintaan dan lemahnya produksi dari produsen utama Indonesia dan Malaysia, serta langkah sebelumnya oleh Indonesia untuk membatasi ekspor minyak sawit pada Januari yang itu nanti. Diangkat pada bulan Maret.

Perusahaan rumah tangga dan makanan termasuk Procter & Gamble Co, Nestle SA dan Unilever PLC adalah pembeli utama minyak sawit. Menurut situs webnya, pembuat kue Oreo Mondelez International mengkonsumsi 0,5% minyak sawit secara global.

READ  Pakistan dan Indonesia sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral

Sementara itu, pasar minyak nabati global juga telah terpengaruh tahun ini oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang memutus pengiriman minyak bunga matahari dari wilayah tersebut. Rusia menggambarkan pekerjaannya sebagai “operasi khusus”. Ukraina dan sekutu Baratnya menyebutnya sebagai serangan yang tidak beralasan.

Laut Hitam menyumbang 76% dari ekspor minyak matahari dunia dan pengiriman komersial dari wilayah tersebut telah sangat terpengaruh sejak pasukan Rusia memasuki Ukraina pada bulan Februari.

Pasokan besar alternatif termasuk minyak kedelai dan minyak lobak juga tidak tersedia.

Argentina, pengekspor kedelai olahan terbesar di dunia, secara singkat menghentikan penjualan minyak kedelai dan makanan asing baru pada pertengahan Maret sebelum menaikkan tarif pajak ekspor minyak kedelai dan makanan menjadi 33% dari 31% dalam upaya untuk mengekang inflasi makanan domestik. Kekeringan telah membatasi panen kedelai, membatasi pasokan.

Fasilitas pengolahan kedelai dan minyak kanola baru diharapkan akan dibuka di Amerika Serikat dan Kanada masing-masing di tahun-tahun mendatang, tetapi peningkatan produksi dalam waktu dekat akan menjadi tantangan.

‘Langit adalah batas’

“Sky akan membatasi harga minyak nabati sekarang. Pembeli bergantung pada minyak sawit setelah pasokan minyak matahari anjlok akibat perang Ukraina,” kata seorang pedagang di sebuah perusahaan perdagangan global yang berbasis di Mumbai.

“Sekarang mereka (pembeli) tidak punya pilihan karena pasokan minyak kedelai juga terbatas.”

Indonesia memiliki lebih dari setengah pasokan minyak sawit dunia. Produsen Malaysia mengatakan eksportir minyak sawit terbesar kedua di dunia, yang menghadapi kekurangan produksi karena kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi, tidak mungkin dapat mengisi kesenjangan pasokan yang ditinggalkan oleh Indonesia.

Indonesia sejak 2018 telah berhenti mengeluarkan izin baru untuk perkebunan kelapa sawit, yang sering disalahkan atas deforestasi dan perusakan habitat hewan langka seperti orangutan.

READ  Hotspot data center berikutnya di Indonesia

Asosiasi Industri Kelapa Sawit Japkei mengatakan akan tetap pada kebijakan tersebut tetapi meminta pemerintah untuk menilai kembali larangan tersebut jika merugikan sektor tersebut.

“Jika kebijakan ini berdampak negatif terhadap keberlanjutan sektor kelapa sawit, kami akan meminta pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan tersebut,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Di Indonesia, harga eceran rata-rata minyak goreng adalah 26.436 rupee ($1,84) per liter, naik lebih dari 40% sepanjang tahun ini. Di beberapa negara di seluruh negeri, harga hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir saja, menurut halaman Price Watch.

Beberapa hari terakhir ini mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di beberapa kota di Indonesia akibat kenaikan harga minyak goreng.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan batas 14.000 rupiah per liter untuk minyak goreng curah, tetapi data Kementerian Perdagangan menunjukkan itu dijual lebih dari 18.000 rupiah bulan ini.

Investigasi pemerintah sedang dilakukan atas tuduhan korupsi dalam masalah izin ekspor yang diperlukan. (dolar = 14.356.000 rupiah)