POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menghidupkan Kembali Aksi Event, Pemerintah Indonesia Libatkan Publik dan Media dalam Event Kampanye CHSE Terbaru di Mandalika

Menghidupkan Kembali Aksi Event, Pemerintah Indonesia Libatkan Publik dan Media dalam Event Kampanye CHSE Terbaru di Mandalika

MataramDan IndonesiaDan 15 November 2021 /PRNewswire/ – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia kembali dengan publikasi terbaru tentang kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) Protokol Acara (CERPEN) Kampanye. terjebak di 11 November 2021 Di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, kampanye ini bertujuan untuk menghidupkan kembali bisnis pariwisata dan event dengan mempromosikan pedoman CHSE kepada publik dan media lokal di wilayah Mandalika.

(dari kiri ke kanan) CEO Pesona Khazanah Ramadhan, Andrei Satriawan; CEO Gudang Mahakarya Indonesia-Bau Nyale Festival, Lalu Chandra Yudestra; Sub-Koordinator Strategi Acara Regional di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Vicki Apriancia; MC Sinta Sukmadewi (PRNewsfoto/Kemenkominfo)

(PRNewsfoto/Kementerian Komunikasi dan Informatika)

(PRNewsfoto/Kementerian Komunikasi dan Informatika)

“Melalui panduan acara CHSE, kami berharap penyelenggara dan pemain acara dapat kembali beraktivitas kreatif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Vicki Abriansyah, Sub-Koordinator Strategi Acara Regional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Untuk menghidupkan kembali industri event, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng Kementerian Kesehatan, COVID19 Nasional unit perangKepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), asosiasi dan event organizer melakukan sosialisasi protokol kesehatan remaja melalui Direktori CHSE. Panduan ini memuat banyak protokol new normal untuk penyelenggaraan acara, mulai dari pra acara, selama dan setelah acara.

Berbagai protokol seperti penggunaan masker, menjaga jarak, cuci tangan dengan air atau hand sanitizer, pengaturan kapasitas ruangan dan aktivitas keramaian diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh penyelenggara acara, pengisi acara dan pemain.

Vicki juga menambahkan: “Dalam situasi pandemi COVID-19, industri event harus mampu beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi agar momentum pemulihan ekonomi ini dapat kita miliki. Oleh karena itu, penyelenggaraan event harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat, seperti sebuah program bukan tanggung jawab pemerintah, tidak hanya tetapi semua pelaku acara termasuk penyelenggara, pengisi acara dan pengunjung acara.”

READ  CTS Global memperluas operasinya ke Indonesia

Mengubah acara menjadi normal baru

CERPEN yang diadakan di Mandalika mengundang para profesional kreatif Mandalika yang diadakan di acara media gathering untuk berbagi pandangan dan pengalaman dalam menyelenggarakan acara dengan mengadopsi Protokol Reguler Baru.

Pembicara Utama Vicky Apriansyah, Kemudian Chandra Yudestra, CEO Gudang Mahakarya Indonesia selaku penyelenggara acara “Festival Bau Nyale”, dan Andrei Satriawan, CEO Aksara, atau penyelenggara acara di balik “Pesona Khazanah Ramadhan”.

Pandemi menjadi tantangan bagi Festival Bau Nyale yang seharusnya digelar secara online tahun lalu. Sebelum merebaknya pandemi, acara ini menjadi daya tarik besar bagi wisatawan internasional untuk mengunjungi provinsi ini setiap tahun.

“Pandemi telah mendorong kami untuk lebih berkreasi dalam berbagai bentuk acara seperti format campuran dan siaran langsung. Untuk menghidupkan kembali bisnis dan pariwisata, kami perlu lebih cermat menemukan hal-hal unik agar orang tertarik untuk berpartisipasi di dalamnya,” kata Lalo.

Sementara itu, tantangan serupa dihadapi oleh ‘Pesona Khazanah Ramadhan’, salah satu sorotan Mandalika yang fokus pada destinasi wisata halal di Nusa Tenggara Barat. Acara pertama tahun 2020 harus diadakan sepenuhnya online karena pandemi.

“Tahun 2021 kita kembali mengkoordinir acara campuran. Bazar Ramadhan juga kita selenggarakan dengan mengikuti protokol CHSE yang ketat seperti pembatasan jumlah suporter, penyediaan fasilitas cuci tangan, dan pembagian masker,” kata Andre.

Setelah Mandalika dan NTB, Kemendagri akan menggelar CERPEN di Makassar untuk mensosialisasikan protokol CHSE bagi penyelenggara acara.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye CHSE, silakan kunjungi chse.kemenparekraf.go.id.

Tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia

didorong oleh visi Indonesia Sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia terus melakukan inovasi berbagai terobosan untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia. Indonesia.

READ  Tirus Perpenah, Indonesia Siabkan Diri Jadi Anguta OECD

Acara “Kharizma Nusantara Event 2021” merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong bangkitnya ekonomi kreatif di Indonesia. Program ini diharapkan dapat membantu menggerakkan perekonomian nasional secara positif di tengah pandemi COVID-19 dan memberikan arahan kepada peserta acara tentang penerapan protokol CHSE (Hygiene, Health, Safety and Environmental Sustainability).

“Sektor event merupakan sektor yang paling terdampak epidemi dengan pemulihan yang relatif lambat. Kami berharap sektor event dan seluruh pemangku kepentingan dapat pulih. Apalagi, Nusa Tenggara Barat dikenal sebagai tuan rumah banyak event setiap tahunnya. Event creator disini terdiri dari wirausahawan berdedikasi yang telah memberikan banyak inovasi dan modifikasi selama pandemi,” kata Vicki Abriencia, Indonesia Sub-Koordinator Strategi Acara Daerah di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Untuk mendukung pelaku event di Nusa Tenggara Barat, pemerintah melakukan sosialisasi dengan protokol CHSE, memberikan panduan penyelenggaraan event, penyelenggaraan rapat, konferensi dan pameran, serta pedoman kesehatan dan keselamatan kerja sektor ekonomi kreatif. Panduan tersebut mencakup tiga aspek acara sebelum, selama dan setelah acara yang harus diikuti oleh penyelenggara, penonton, dan pengisi acara.

Memperkenalkan Wisata Halal di Nusa Tenggara Barat melalui event hybrid

Pembicara yang hadir antara lain Kemudian Chandra Yudestra, CEO Gudang Mahakarya Indonesia selaku penyelenggara acara “Bau Nyale Festival” dan Andrei SatriawanCEO Aksara, atau penyelenggara acara di balik “Pesona Khazanah Ramadhan”.

Salah satu acara budaya paling penting dan populer di Nusa Tenggara Barat, Festival Bau Nyale kaya akan tradisi dan legenda lokal. Festival ini telah menarik wisatawan domestik dan internasional untuk mengunjungi pulau itu setiap tahun, namun, itu seharusnya berlangsung hampir tahun lalu karena pembatasan perjalanan karena pandemi.

READ  Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi biru: Menteri Manu Arfa

Mandalika merupakan salah satu prioritas utama Kementerian Sosialisasi Protokol CHSE melalui CERPEN. Melalui CERPEN, pemerintah bertujuan untuk mendorong pariwisata dan industri kreatif, sekaligus mempromosikan protokol normal baru untuk acara di tengah pandemi COVID-19.

Sumber Kementerian Komunikasi dan Informatika