UWRC menampilkan kecerdikan para inovator muda dalam mengatasi masalah ketahanan air di Forum Air Dunia

Tantangan Ketahanan Air UNESCO (UWRC) 2024 memamerkan kecerdikan inovator muda dalam mengatasi masalah ketahanan air pada Forum Air Dunia ke-10 di Bali, Indonesia pada tanggal 18 hingga 25 Mei 2024. Tiga tim terkemuka dari Malaysia, Kamboja dan Indonesia mempresentasikan solusi transformatif mereka untuk meningkatkan keberlanjutan air.

Make Water OK dari Malaysia meluncurkan aplikasi web HydroDataHub, yang dirancang untuk memantau penggunaan air dan mengidentifikasi risiko tanah longsor di Cagar Biosfer Penang Hill. AquaCleanse yang berbasis di Kamboja memamerkan sistem pemurnian air bertenaga surya yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi dampak lingkungan di Cagar Biosfer Tonle Sap. Sementara itu, Tim Panyu dari Indonesia menampilkan program outdoor interaktif untuk mengedukasi siswa sekolah dasar tentang konservasi air di Cagar Biosfer Merabi-Merpabu-Menore.

Didukung oleh Pemerintah Jepang, UWRC memberdayakan generasi muda di Asia Tenggara untuk mengatasi tantangan air dan lingkungan melalui lokakarya dan sesi pendampingan. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, tujuh tim melaksanakan proyek mereka di lokasi yang ditunjuk UNESCO di negara asal mereka.

Setelah mempresentasikan hasilnya di hadapan panel juri internasional, Make Water OK, AquaCleans, dan Tim Panyu mendapat pengakuan atas solusi inovatif mereka. Kelompok-kelompok ini diundang untuk memamerkan proyek mereka di Forum Air Dunia, di mana mereka mewakili suara generasi masa depan dan menginspirasi diskusi mengenai pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.

Inisiatif yang berhasil menyoroti potensi inovasi yang dipimpin oleh kaum muda dalam mendorong ketahanan dan keberlanjutan air. Dan selamat kepada seluruh peserta atas dedikasi dan komitmen mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih aman air.