POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Udara Dhaka adalah yang paling tercemar di dunia pada Senin pagi

Udara Dhaka adalah yang paling tercemar di dunia pada Senin pagi

Dhaka menduduki puncak daftar kota di dunia dengan kualitas udara terburuk karena menerima skor Indeks Kualitas Udara 194 pada pukul 09:50 pada hari Senin.

Udara di Dhaka telah diklasifikasikan sebagai tidak sehat, menurut Klasifikasi Kualitas dan Polusi Udara Kota.

Kota Delhi di India, Shanghai di Tiongkok, dan Doha di Qatar menduduki tempat kedua, ketiga dan keempat dalam daftar, masing-masing menerima poin untuk Al-Qaeda di Irak sebesar 176, 172 dan 165.

Indeks Kualitas Udara (AQI) antara 151 dan 200 dianggap tidak sehat, 201-300 dianggap sangat tidak sehat, dan 301-400 dianggap berbahaya, sehingga menimbulkan risiko kesehatan yang parah bagi penduduk.

Indeks Kualitas Udara (AQI), yang merupakan indeks pelaporan harian mengenai kualitas udara, memberi tahu masyarakat seberapa bersih atau tercemarnya udara di suatu kota dan apa saja dampak kesehatan yang mungkin menjadi perhatian mereka.

Skor Indeks Kualitas Udara (AQI) Bangladesh didasarkan pada lima polutan: partikel (PM10 dan PM2.5), nitrogen dioksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, dan ozon.

Dhaka telah lama menghadapi masalah polusi udara. Kualitas udara biasanya menjadi tidak sehat pada musim dingin dan membaik pada musim hujan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya, terutama disebabkan oleh meningkatnya kematian akibat stroke, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru-paru, dan infeksi saluran pernafasan akut.

READ  Dunia yang kelelahan karena virus Covid menghadapi ujian realitas yang menyakitkan