Kapal selam yang hilang pada hari Rabu adalah model yang dibangun di Jerman yang telah melayani puluhan angkatan laut di seluruh dunia selama setengah abad terakhir.
KRI Nangala 402 seberat 1.300 ton adalah kapal selam serbu diesel-listrik Tipe 209. Konstruksi dimulai pada 1978, dan Indonesia memulai pengiriman pada Oktober 1981.
Pejabat mengatakan KRI Nangala, yang sedang menjalani beberapa kali peningkatan, kehilangan kontak saat mengajukan izin menyelam saat menghadiri latihan angkatan laut di pantai Bali.
Kapal, diyakini berada di kedalaman 700 meter (2.300 kaki), memiliki 53 awak di dalamnya.
“Ini adalah kapal selam klasik,” kata Admiral Antoine Pavos Sand dari Angkatan Laut Prancis. AFP.
Pesawat itu memiliki ketinggian aman 250 meter, dan “jika berhenti pada 700 meter, itu akan rusak,” katanya.
KRI Nangala direnovasi di Jerman pada tahun 1989 dan kemudian di Korea Selatan pada tahun 2012. Sebagian strukturnya dimodifikasi dan ditingkatkan menjadi sistem propulsi, sonar, dan persenjataannya.
TNI AL punya kapal selam lain dengan model yang sama, KRI Kagra. Menurut Janes yang mengkhususkan diri di bidang informasi militer, ada tiga lagi dari 209 model berbeda yang baru-baru ini dibuat di Korea Selatan dan Indonesia.
Pada 1993, Indonesia membeli 39 kapal bekas bekas Angkatan Laut Jerman Timur.
Dikembangkan pada 1960-an untuk menggantikan kapal era Perang Dunia II, Type 209 tidak pernah digunakan oleh Jerman, tetapi diekspor ke banyak negara, termasuk Yunani, India, dan Turki.
Argentina menghentikan Type 209 selama Perang Falklands melawan Inggris.
Egypt IV, dibangun di atas galangan kapal Jerman tipe 209/1400, tempat kapal itu dibangun, sekarang dimiliki oleh perusahaan industri Tyssenkroup.
Perusahaan mengklaim di situs webnya bahwa Type 209 terinspirasi oleh kapal selam pasca-perang Angkatan Laut Jerman, tetapi telah berkembang untuk beroperasi di perairan dalam dan membawa lebih banyak peralatan.
Dikatakan kapal itu adalah “kapal selam non-nuklir terlaris di dunia Barat”.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi