POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Tingkat kepuasan tinggi dan liputan positif KTT G20: Kementerian

Tingkat kepuasan tinggi dan liputan positif KTT G20: Kementerian

Jakarta (Antara) – Tingkat kepuasan terhadap KTT G20 yang baru saja selesai di Bali adalah 88,20 persen, dan acara tersebut mendapat liputan media yang positif sebesar 66,32 persen, ungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanuswidjo.

“Kepresidenan G20 merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia kepada masyarakat global dan menyoroti kemajuan yang telah dicapai Indonesia,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi Kesepuluh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu.

Wakil menteri mencatat bahwa total 283 acara, termasuk 144 acara Road to G20 dan 139 acara sampingan, diselenggarakan selama kepresidenan G20 Indonesia.

Disebutkan sebanyak 20.559 delegasi dari 20 negara anggota, 9 negara undangan dan 10 organisasi internasional menghadiri acara G20 di Indonesia.

Dari sisi ekonomi, kepresidenan Indonesia di G20 telah menghasilkan manfaat sebesar Rp7,4 triliun bagi perekonomian lokal, termasuk Rp1,7 miliar melalui konsumsi langsung, menciptakan 33 ribu lapangan kerja baru di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta menambah 770 ribu lapangan kerja baru Di sektor lain, jelas Tanuswedebejo.

Kepresidenan G20 juga mendongkrak perekonomian Bali sebesar 8,09% pada triwulan III 2022, dengan pertumbuhan sektor transportasi sebesar 35,37%, sektor memasak dan akomodasi sebesar 25,96%, dan sektor ketenagalistrikan sebesar 22,46%.

Wakil Menteri mengatakan, selain pertemuan tingkat menteri, kementeriannya bertanggung jawab atas program pasangan di Sofitel Nusa Dua Bali selama KTT G20.

Ia menginformasikan bahwa Couples Program yang dibantu oleh Ibu Negara Iriana ini dihadiri oleh pasangan dari para pemimpin enam negara yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Turki dan Komisi Eropa.

“Kami yakin program suami istri ini menjadi sarana promosi yang efektif di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif karena banyak media terutama media luar negeri yang meliput program selama 2,5 jam,” ujar Tanuswidjo.

READ  Rusia memperingatkan negara-negara agar tidak menampung pesawat militer Ukraina

Ia menambahkan, unsur budaya, usaha kecil dan menengah, kelestarian lingkungan, partisipasi gender, dan aspek kemasyarakatan dimasukkan ke dalam program suami untuk menampilkan kekayaan dan keragaman Indonesia.

Berita Terkait: Menggunakan platform G20 untuk mendorong pengembangan transportasi
Berita Terkait: Seruan damai Jokowi sepanjang kepresidenan Indonesia di G20