POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Surplus yang tinggi menunjukkan ekonomi pulih dengan baik: Menteri Perdagangan

Surplus yang tinggi menunjukkan ekonomi pulih dengan baik: Menteri Perdagangan

Surplus tersebut direalisasikan dari nilai ekspor bulanan sebesar $21,42 miliar – rekor tertinggi hingga saat ini.

Jakarta (Antara) – Menguatnya kinerja ekspor dan impor Indonesia menunjukkan perekonomian negara mulai pulih dengan baik, kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

“Selama periode Januari hingga Agustus 2021, ekspor dan impor Indonesia mencatat pertumbuhan yang signifikan. Penguatan kinerja perdagangan menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia telah pulih dengan baik,” katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat.

Dia mencontohkan pertumbuhan ekspor selama periode tersebut sebesar 37,37 persen secara tahunan. Selain itu, impor tumbuh 33,36 persen tahun ke tahun.

Apalagi, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2021 mencapai $4,74 miliar, tertinggi sepanjang sejarah, melampaui rekor sebelumnya sebesar $4,64 miliar pada Desember 2006, kata menteri.

Apalagi, tren surplus terus berlanjut selama 16 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

“Surplus itu diwujudkan dari nilai ekspor bulanan sebesar $21,42 miliar – rekor tertinggi sejauh ini,” katanya.

Lutfi menjelaskan, peningkatan ekspor produk manufaktur, tingginya harga bahan pokok, dan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang, turut berkontribusi dalam pencapaian surplus tersebut.

Dia menambahkan, “Di sektor manufaktur, produk kertas mencatat pertumbuhan ekspor tertinggi secara bulanan sebesar 19,61 persen, produk kimia sebesar 17,10 persen, dan mobil sebesar 16,16 persen.”

Ekspor komoditas yang meliputi minyak sawit mentah, produk timah dan bijih logam masing-masing meningkat 61,60 persen, 56,29 persen dan 40,99 persen secara bulanan.

Dia menjelaskan, surplus tersebut juga sejalan dengan tren kenaikan harga komoditas, misalnya harga minyak sawit mentah naik 55,8 persen, sedangkan harga timah naik 72,7 persen.

Sementara itu, dari sisi permintaan, menurut Menkeu, pemulihan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia, seperti China, penting untuk dipertimbangkan.

READ  Ketegangan AS-Tiongkok: Apa Arti Perang Dingin Baru bagi Bank Sentral

Selain itu, menteri melaporkan bahwa impor China dari Indonesia meningkat 33,1 persen, impor India tumbuh 51,5 persen, sementara impor Vietnam naik 21 persen year-on-year pada Agustus 2021.

Berita Terkait: Kemajuan Infrastruktur dan Teknologi Dorong Ekspor: Pemerintah
Berita terkait: Ekspor Indonesia mencapai rekor tertinggi pada Agustus 2021: Menteri
Berita terkait: Ekspor Indonesia mencapai level tertinggi 10 tahun di bulan Agustus