Seorang wanita berusia 31 tahun meninggal setelah jatuh dari gunung berapi setinggi 250 kaki saat berlibur di Indonesia.
Warga negara Tiongkok, yang diidentifikasi sebagai Huang Lihong, sedang dalam tur bersama suaminya ke gunung berapi bernama Ijen di Jawa Timur ketika dia jatuh ke dalam kawah saat pasangan itu mendaki ke puncak gunung berapi untuk melihat matahari terbit. Ijen memiliki fenomena “api biru” yang spektakuler akibat pembakaran gas belerang dan populer di kalangan wisatawan yang suka berfoto.
Seperti yang tertera di dalamnya Pos New YorkPemandu wisata awalnya mengindahkan peringatan pihak berwenang Indonesia untuk menjaga jarak aman dari Kawah Lihong, kemudian memperingatkan bahaya mengambil foto di sana.
Namun, saat berjalan mundur menuju gunung berapi, dia tersandung gaun panjangnya dan jatuh ke lahar biru. Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan asap mengepul di belakang Lihong saat ia mengangkat kakinya dan melihat ke kamera, diambil beberapa saat sebelum kematiannya.
Seorang turis tewas setelah jatuh ke kawah setinggi 250 kaki saat berpose untuk foto matahari terbit di Indonesia.
⭕️Korban, Huang Lihong, warga negara Tiongkok berusia 31 tahun, jatuh ke kawah Ijen di Banyuangi, Indonesia pada 20 April, menurut laporan media lokal. pic.twitter.com/CvlyCAqJT5
— Penolakan Global (@GlobalDiss) 22 April 2024
Butuh waktu dua jam bagi tim penyelamat untuk memulihkan jenazahnya karena dinyatakan kecelakaan. Jenazahnya akan diterbangkan ke Bali dan dikembalikan ke China.
Kematian akibat selfie terus meningkat
Awal bulan ini, Inessa Polenko, 39 tahun, terjatuh lebih dari 50 kaki hingga tewas setelah tersandung saat mengambil selfie dari platform pengamatan di puncak tebing di wilayah Abkhazia yang memisahkan diri di Georgia.
Insiden tragis ini terjadi setelah sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pengambilan selfie dapat menimbulkan “masalah kesehatan masyarakat” di tengah maraknya penggunaan ponsel pintar dan aplikasi media sosial.
Sebuah studi cross-sectional terhadap laporan berita dan iO Foundation mengenai kematian terkait selfie menemukan bahwa 379 orang terbunuh saat mengambil selfie di seluruh dunia antara Januari 2008 dan Juli 2021.
Para peneliti mengidentifikasi jatuh dari ketinggian sebagai jenis cedera selfie yang paling umum terjadi. Wisatawan adalah kelompok yang paling berisiko, kata mereka, dan penyebab kematian paling umum adalah terjatuh dari tebing atau air terjun saat mencoba mengambil foto selfie.
Kredit gambar: Foto keterangan dilisensikan oleh Foto-foto deposisi.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali