POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Presiden terpilih Prabowo mendesak agar tidak memasukkan orang-orang beracun ke dalam kabinet

Presiden terpilih Prabowo mendesak agar tidak memasukkan orang-orang beracun ke dalam kabinet

Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Bandjaitan menyarankan Presiden terpilih Prabowo Subianto agar tidak memasukkan tokoh-tokoh beracun atau bermasalah ke dalam kabinetnya.

“Katakan kepada presiden terpilih, ‘Jangan masukkan orang-orang yang beracun ke dalam pemerintahan Anda, itu akan sangat merugikan kami,’” kata Luhut dalam acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, Jumat.

Luhut mengatakan pesan tersebut disampaikannya sebagai salah satu pembelajaran setelah satu dekade bertugas di kabinet Presiden Joko Widodo.

Menurut Luhut, salah satu permasalahan di pemerintahan adalah regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional.

“Saya telah memperbaiki banyak masalah tersebut,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia yakin digitalisasi akan membantu mengatasi masalah peraturan dan meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pemerintahan.

Oleh karena itu, ia mendorong digitalisasi dan konsolidasi sistem pemerintahan Indonesia.

“Saya bilang ke Presiden (Widoto), ‘Pak, kalau tidak berani mengubah mereka yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintahan terpadu), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus berubah. mereka yang tidak setuju dengan gagasan ini,''' katanya.

Prabowo pun berpesan agar dirinya lebih memperhatikan pemilihan orang di kabinetnya.

Luhut mengatakan Indonesia ke depan akan semakin membaik dan diharapkan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2045.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan Prabowo Subianto dan rivalnya Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pemilu presiden baru-baru ini.

Pasangan ini memperoleh lebih dari 96,2 juta suara, atau 58,59 persen dari total suara sah nasional, dan memperoleh setidaknya 20 persen suara di masing-masing 38 provinsi di Indonesia.

TERKAIT: Jokowi memuji upaya Prabowo-Kibran dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
BERITA TERKAIT: Prabowo berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kelancaran pemilu

READ  Toleransi Beragama Kunci Perdamaian: Kodam Jakarta