JAKARTA (Reuters) – Presiden Indonesia Joko Widodo pada Kamis mengatakan bahwa pemerintah akan membayar perumahan keluarga tentara yang tewas di kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam pekan lalu di utara Bali selama manuver peluncuran torpedo.
Ini adalah pertama kalinya Jokowi bertemu keluarga yang berduka, setelah tentara mengumumkan pada Minggu bahwa mereka telah menemukan kapal selam buatan Jerman di dasar laut, di kedalaman lebih dari 800 meter, dan terbagi menjadi tiga bagian.
Penemuan itu terjadi setelah beberapa hari pencarian sejak kapal selam kehilangan kontak dengan pangkalannya. Kapal selam berusia 44 tahun itu akan mendapatkan izin untuk meluncurkan torpedo sebelum fajar pada hari Rabu.
Widodo sekali lagi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan memberi tahu mereka bahwa jajaran militer kapal selam telah dinaikkan setelah kematian mereka dan bahwa mereka telah dianugerahi medali kehormatan.
“Kami akan membangunkan rumah di lokasi favorit Anda,” kata Widodo dalam pertemuan di pangkalan militer di Sidoarjo, Jawa Timur.
“Negara juga akan mengatur pendidikan anak-anak Anda agar mereka bisa masuk universitas.”
Pada Senin, TNI AL merilis video kapal selam tersebut, termasuk kapten kapal selam Letkol Heri Octavian, saat mereka menyanyikan lagu berjudul “Sampai Kita Bertemu Lagi” di atas kapal Nangala.
Tentara mengatakan rekaman itu direkam bulan lalu untuk menghormati seorang komandan yang akan keluar, tetapi itu menjadi cerminan pedih dari nasib tentara dan kapal selam.
“Meskipun saya belum siap untuk merindukanmu, meskipun saya belum siap tanpamu, saya berharap yang terbaik untuk Anda semua,” para kru bernyanyi sambil salah satu dari mereka memainkan gitar akustik.
Pada hari Minggu, Marsekal Udara Hadi Tjjanto mengatakan bahwa gambar visual bawah air mengkonfirmasi bahwa kapal selam itu tenggelam, menunjukkan bahwa kapal itu terbelah menjadi tiga bagian pada kedalaman 838 meter, jauh lebih sedikit dari batas yang dapat ditahan lambung kapal.
“Sangat disayangkan, seperti yang diumumkan oleh komandan militer, semua 53 anggota kapal selam, anggota terbaik Korps Hiu Emas, tewas saat menjalankan tugas mereka di perairan utara Bali,” katanya, merujuk pada warga Indonesia. Korps kapal selam Angkatan Laut. .
Di antara para pelaut yang tewas adalah keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Letnan Dua Resa Tre Seegar.
Pada hari Senin, Sobianto memposting foto hitam putih cerutu tersenyum dengan seragamnya di akun Instagram resminya, dengan komentar memuji keponakannya, yang menggambarkannya sebagai “mati karena merah dan putih”, mengacu pada warna bendera nasional. Indonesia.
Prabowo, seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat bintang tiga, mengatakan pelaut muda itu adalah sepupunya Letnan Kolonel Godfred Cigar, yang juga meninggal saat bertugas pada Juni 1998 dalam operasi di Timor Timur ketika itu adalah bekas jajahan Portugis. Indonesia masih diduduki.
Foto bawah air dari kemudi ekor vertikal kapal selam oleh kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh Singapura, yang berpartisipasi dalam upaya pencarian internasional, muncul di stempel waktu yang menunjukkan bahwa itu diambil pada kedalaman 838 meter. Foto lain dari pakaian pelarian robek mengambang memiliki stempel waktu yang menunjukkan bahwa itu diambil pada kedalaman 840 meter.
Dalam refleksi lain dari nasib anggota kru, Octavian memposting klip di akun Instagram-nya dari November tahun lalu untuk dia mengikuti latihan melarikan diri dari kapal selam, di mana dua penyelam menyaksikan seorang pelaut muncul dari lambung dengan mengenakan warna oranye cerah. baju pelarian.
“Kalau kamu tidak membaca tentang ini di berita, kami baik-baik saja. Tapi jika kamu menemukannya di berita, mohon doakan kami,” tulis Octavian pada captionnya.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia