Tiga skema pengembangan ekonomi syariah adalah industri halal, keuangan syariah, dan literasi ekonomi dan keuangan syariah.
Jakarta (Antara) – Bank Indonesia (BI) mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sah pada 2020 dan awal 2021 lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Saat mengikuti FESyar 2021 KTI online dari Jakarta pada Selasa (Juli), Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Guyono mencatat: “Pada 2020, pertumbuhan sektor unggulan syariah mengalami kontraksi minus 1,72 persen, sedangkan pertumbuhan nasional, minus 2,07 persen. ” 27, 2021).
Dia mengatakan kinerja ekonomi dan keuangan yang sah pada kuartal I 2021 juga menunjukkan perbaikan.
Dia mencontohkan, bank investasi mencatat pertumbuhan positif di sektor ekonomi dan keuangan syariah sebesar 1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Dia mengatakan kenaikan tersebut didukung oleh sektor utama ekonomi syariah, yaitu pertanian, makanan halal, busana Islami, dan pariwisata ramah Muslim.
“Oleh karena itu, kami senantiasa menerapkan Skema Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia yang telah menjadi masterplan (perencanaan komprehensif) ekonomi syariah Indonesia,” kata Goono.
Ia mengatakan, “Tiga skema pengembangan ekonomi syariah adalah industri halal, keuangan syariah, dan pendidikan ekonomi dan keuangan syariah.”
Berita terkait: Dukungan literasi keuangan syariah dan ekonomi di tengah pandemi: VP
Menurut BI, makanan halal sebagai leading sector ekonomi syariah Indonesia berpotensi merebut pangsa pasar global sebesar 13 persen. Joewono mencatat, industri makanan halal Indonesia menempati peringkat keempat dunia dalam Global Islamic Economic Index.
Dia berkata, “Ini adalah peluang bagi kami. Kami perlu mendiversifikasi tujuan produk Syariah Islam. Dimungkinkan untuk meningkatkan ekspor bahan makanan halal, karena ekspor mencapai $ 10,34 miliar pada kuartal pertama tahun 2021.”
Joewono mengatakan Bank Indonesia juga fokus pada penguatan sumber daya daerah yang berkualitas untuk lebih membantu pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kaitan ini, BI bertujuan untuk menghasilkan produk-produk Indonesia yang berkualitas, sekaligus mendukung peningkatan Neraca Pembayaran Indonesia (BOP) dengan meningkatkan ekspor dan mendorong pertumbuhan yang inklusif.
Joewono mengatakan Festival Ekonomi Syariah Indonesia Timur 2021 (FESyar 2021 KTI) merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia menggali dan mengembangkan potensi masing-masing daerah untuk menghasilkan produk-produk syariah.
“Pandemi telah mengganggu aktivitas rantai pasok global, namun menjadi peluang bagi Indonesia untuk menghidupkan kembali pasar lokal dan aktivitas produksi nasional,” tambahnya.
Berita terkait: Festival Ekonomi Syariah 2021 Dibuka di Indonesia Timur pada 27 Juli
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia