Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis ASEAN mampu menghasilkan US$1 miliar dari pengembangan ekonomi hijau.
Indonesia saat ini menjabat sebagai presiden Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Kita berharap ASEAN dapat memperoleh manfaat sekitar 1 miliar dolar AS dengan mengembangkan ekonomi hijau,” ujarnya dalam seminar ekonomi digital dan keberlanjutan di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, dengan menerapkan ekonomi hijau di Asia Tenggara, negara-negara ASEAN secara kolektif akan mampu menciptakan lima juta lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan PDB regional sebesar 7 persen pada tahun 2030.
Ekonomi hijau mengacu pada kegiatan ekonomi yang menghasilkan emisi karbon dioksida rendah atau tidak sama sekali, sehingga menimbulkan ancaman minimal terhadap lingkungan.
Hartarto menekankan bahwa ASEAN dapat mengembangkan ekonomi hijau dengan melakukan ekspansi ke wilayah pertumbuhan baru dan meningkatkan efisiensi perusahaan energi berbasis sumber daya alam, sistem pangan, dan sektor logistik, yang merupakan prioritas utama dalam ekonomi hijau.
“Selain manfaat ekonomi, penerapan ekonomi hijau di ASEAN akan membantu kawasan mengurangi emisi karbon hingga 80 persen,” jelasnya.
Selain itu, ia mencatat, dengan menerapkan ekonomi hijau, negara-negara ASEAN akan membantu perusahaan-perusahaan di kawasan ini meningkatkan efisiensi perdagangan dan daya saing mereka untuk menghadapi tantangan global.
Indonesia saat ini sedang melakukan upaya besar untuk membangun fasilitas panel surya fotovoltaik sebagai bagian dari kebijakan industri akhir untuk mendorong ekonomi hijau.
“Saya yakin ini (ekonomi hijau) akan memfasilitasi pembangunan kawasan dengan memberikan perhatian lebih pada peningkatan ruang digital dan energi terbarukan,” ujarnya.
Pada tanggal 16 Agustus, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan keyakinannya bahwa dengan mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan menerapkan ekonomi hijau, Indonesia dapat meningkatkan perekonomiannya.
Selain itu, beliau optimis bahwa para pemimpin negara berikutnya akan memasukkan upaya untuk mempromosikan dan menerapkan ekonomi hijau ke dalam rencana aksi mereka.
Berita terkait: Nilai ekonomi digital ASEAN meningkat dua kali lipat pada tahun 2030 dengan DEFA: Menteri
Berita terkait: Indonesia tidak melakukan intervensi dalam skema transisi energi ASEAN
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian